Kamis 25 Sep 2014 15:38 WIB

Soal Penanganan Haji Nonkuota, Ini Usul Kemenag

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji nonkuota (ilustrasi)
Foto: Heri Ruslan/Republika Online
Jamaah haji nonkuota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jamaah haji nonkuota yang ditemukan terlantar di Arab Saudi berbuntut panjang. Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) mendorong agar keberangkatan jamaah haji Indonesia harus melalui satu pintu untuk mempermudah koordinasi dan menentukan pihak yang bertanggung jawab penuh.

Irjen Kemenag M Jasin mengatakan, mulai tahun depan keberangkatan jamaaah haji Indonesia harus di bawah otoritas Kemenag. Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) harus melaporkan jatah haji nonkuota ke Kemenag. Sehingga siapapun orang Indonesia yang pergi haji harus sepengetahuan Kemenag selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan haji di Indonesia.

“Jadi nggak ada yang liar,” katanya kepada ROL, Kamis (25/9).

Dengan mekanisme itu, lanjutnya, siapa pihak yang ‘bermain’ akan ketahuan. Jika oknum dari KBSA yang melakukannya maka yang menindak adalah pihak Arab Saudi. Sementara jika oknum orang Indonesia yang menjual kuota calling visa maka harus dilaporkan ke pihak yang berwajib karena menyalahi UU Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji.

 

Dia menjelaskan, haji non kuota atau calling visa tidak mengurangi jatah kuota haji Indonesia. Jamaah non kuota merupakan kewenangan KBSA. Sehingga, kata dia, tidak menjadi tanggung jawab Kemenag untuk mencarikan dan menyediakan segala bentuk akomodasi dan pelayanannya.

“Tapi karena warga Indonesia juga, berarti ujung-ujungnya pemerintah Indonesia yang tanggung jawab,” kata mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement