Ahad 28 Sep 2014 13:05 WIB

Petugas Bagasi Kurang, Pelayanan Jamaah Haji Terbatas (3-habis)

Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah
Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Petugas bagasi dan pemberangkatan PPIH Daker Jeddah, Holis Tamin menambahkan, persoalan koper merupakan salah satu syarat diizinkannya kelompok penerbangan (kloter) jamaah haji naik ke bus-bus yang akan melanjutkan perjalanan ke Kota Madinah atau Makkah.

Biasanya, kata Mochammad Zari, pegawai Kementerian Haji Arab Saudi meminta kepastian pendataan dan akurasi koper terlebih dahulu.

"Kalau urusan koper dianggap sudah selesai, mereka baru izinkan jamaah berangkat. Tapi, kalau koper dinilai belum rapi atau pas jumlah dan penempatannya, mereka belum mau izinkan jamaah berangkat, meski data jamaah sendiri sudah beres," tutur Holis, yang sudah empat tahun ditempatkan di bagian bagasi dan pemberangkatan.

Pada 2011, Holis pernah menaruh koper milik JCH rombongan enam asal Embarkasi Banjarmasin yang masuk troli koper milik rombongan tiga, empat, dan enam Embarkasi Ujung Padang.

Dua kloter ini mendarat hampir berbarengan, sehingga koper dimasukkan ke semua troli yang ada. "Sejak itu, kita buat sistem labelin," ujar Holis.

Agar kasus penanganan koper tak terulang di musim haji tahun depan, Kadaker sudah menyampaikan hal tersebut ke Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI maupun Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).

"Kita sudah laporkan beserta saran-saran ke KPHI dan Pak Menteri Agama agar masalah ini diselesaikan solusinya," kata Ahmad Abdullah Yunus.

Tahun ini, jumlah jamaah haji reguler sebanyak 155.200 jamaah yang diterbangkan dengan 371 kloter. PPIH Daker Jeddah melayani kedatangan 202 kloter dengan 83.069 orang jamaah haji Indonesia per 23 September 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement