REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
MAKKAH -- Sebelum pelaksanaan puncak haji (wukuf), KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) diharapkan tidak memaksakan kepada para jamaah haji bimbingannya melakukan ibadah sunnah seperti umrah berkali-kali.
''Saya dengar ada yang menargetkan jamaah haji untuk melaksanakan umrah sampai tujuh kali dan bahkan sembilan kali,''kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat melakukan pertemuan dengan Tim Kesehatan Daker Makkah dan BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Makkah dan meninjau pasien di BPHI Makkah, Ahad sore (28/9).
Wukuf di Arafah memerlukan stamina yang kuat dan baik, karena itu saran menag, para jamaah haji harus betul-betul menjaga kesehatannya dan tidak menforsir melakukan ibadah sunnah.
Menag juga meminta kepada para ketua regu dan ketua rombongan untuk menyampaikan kepada para jamaah haji agar selama empat hari sebelum wukuf betul-betul menjaga kondisi fisiknya.
Di samping itu, untuk mengantisipasi terkena MERS-CoV, kata menag, para jamaah haji yang akan membayar Dam dan berkorban tidak mendatangi tempat pemotongan hewan.
''Hal ini agar disampaikan kepada ketua kloter, ketua regu, dan ketua rormbongan jamaah haji. Sedapat mungkin para jamaah haji tidak berdekatan dengan pemotongan hewan. Termasuk memakan hati onta dan susu onta hendaknya dihindari,''kata menag mengingatkan.