REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Ibadah haji ke Baitullah sangat berpengaruh dalam menjaga perdamaian dunia. Berkumpulnya jutaan jamaah haji dalam satu pusat peribadatan secara rutin dapat memperkuat persatuan dan solidaritas di kalangan sesama umat Islam.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pelajar Islam India AP Abubacker Musliyar dengan memaparkan simbol-simbol persatuan yang ditunjukkan jamaah haji misalnya dilihat dari bentuk pakaian yang serupa, serta ritual haji yang sama.
“Mereka juga memanjatkan doa yang sama, memuliakan Allah, mencari pengampunan dan berkah-Nya,” ujar Abubacker Musliyar.
Jamaah, lanjut Abubacker, senantiasa berupaya meremajakan iman mereka untuk bekal melanjutkan kehidupannya masing-masing sepulang dari Tanah Suci.
Karananya, dalam setiap untaian doa yang dihaturkan selama beribadah haji, ia meminta jamaah haji untuk kompak berdoa pula untuk perdamaian dunia di tengah gerakan-gerakan radikal yang mulai menunjukkan pergerakan masif. “Ini harus menjadi doa utama kami selama musim haji ini,” ujarnya.
Ia menyebut Islamic State (IS) sebagai kelompok radikal yang secara militan mengadopsi metode baru untuk merayu pemuda Muslim dan memimpin mereka kepada kerusakan.
Abubacker Musliyar menambahkan, kebijakan pemerintah yang menindas dan melanggar HAM telah memainkan peran besar dalam membuat pemuda Muslim mengikuti jalan kalangan radikal.