Selasa 30 Sep 2014 18:31 WIB

Kisah Kloter Sapu Jagad (1)

Sejumlah jamaah haji kelompok penerbangan (kloter) terakhir dari Embarkasi UPG 27 tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAIA), Jeddah, Arab Saudi, Ahad (28/9) tepat pukul 17.15 waktu arab saudi (WAS) atau pukul 21.15 WIB.
Foto: MCH Jeddah/ca
Sejumlah jamaah haji kelompok penerbangan (kloter) terakhir dari Embarkasi UPG 27 tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAIA), Jeddah, Arab Saudi, Ahad (28/9) tepat pukul 17.15 waktu arab saudi (WAS) atau pukul 21.15 WIB.

Oleh: Zaky Al Hamzah

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hernadi tampak khusyuk shalat di atas kursi rodanya. Tangannya berulang kali memindahkan halaman demi halaman buku bertuliskan bacaan tahapan shalat, dari saat membaca Al Fatihah, bacaan kala Ruku, kemudian saat Sujud. Tangan kanannya memegang buku, sedang tangan kirinya memilah-milah halaman. Tubuhnya agak condong ke kanan, bersandar di sandaran kursi roda.

Di sekeliling Hernadi, ratusan jamaah haji kelompok penerbangan (kloter) 71 terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Dari mencari tas tentengnya yang belum ketemu, minta dipanggilkan petugas kesehatan, hingga minta air putih karena belum sempat diberi petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah, setelah turun dari pesawat. Sangking banyaknya jamaah haji dari kloter ini, petugas sempat kesulitan untuk berjalan.

Setelah beberapa detik shalat berakhir, Hernadi lantas membuka halaman berisi bacaan doa-doa. Saat itu, istrinya memegangi punggungnya. "Sedang apa, pak," tanya istrinya. Hernadi menjawab dengan lembut,"Iki lho, bu, lagi shalat maghrib (ini, lagi shalat maghrib)," tutur Hernadi memalingkan wajahnya ke istri. Hernadi dan istrinya berbincang mengenai hal-hal terkait cek kebutuhan dan sebagainya.

Ternyata, kursi roda yang dikenakan Hernadi tertukar dengan jamaah calon haji disampingnya. Tertukarnya kursi karena kondisi penjemputan jamaah kloter ini berlangsung crowded, mengingat hari terakhir penutupan kedatangan jamaah haji di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, yakni pada pukul 24.00 waktu arab saudi (WAS), Ahad (28/9).

Hernadi kemudian berpindah ke kursi roda yang bertuliskan namanya. Begitu juga jamaah calon haji yang tadi, kini menduduki kursi roda yang semula diduduki Hernadi. Setelah duduk di kursi roda miliknya, Hernadi minta tolong ke saya untuk mengangkat kaki kanan agar pas di sandaran kaki di kursi roda.    

Pria berusia 62 tahun ini lantas menceritakan bila dirinya sedang sakit stroke. "Sudah 2,5 tahun saya kena stroke, mas," katanya, dengan suara kurang jelas namun masih dipahami maksudnya. Serangan penyakit stroke itu membuat separuh tubuhnya menjadi kaku, tak bisa digerakkan dengan normal. Meski demikian, dia siap menjalani rangkaian ibadah haji bersama istri tercintanya.

Disamping Hernadi ada  Siti Umaya (71 tahun), yang mengalami sakit ginjal dan kini duduk di kursi roda. Dia meminta saya untuk memanggilkan petugas kesehatan PPIH Daker Jeddah. "Mas, bilangin ke petugas, saya bisa ndak cuci darah disini?," katanya kepada saya.

Dia menceritakan, seharusnya jadwal cuci darah untuk penyakitnya adalah Senin dan Kamis, namun karena dia dan suaminya diberangkatkan haji pada Ahad (28/8), maka cuci darahnya diajukan menjadi Rabu dan Jumat. "Seharusnya Jumat kemarin jadwalnya, mas," kata warga Kabupaten Magelang (Jateng) ini yang didampingi suaminya.

Saya pun memanggil petugas kesehatan. Setelah dipertemukan dengan Siti Umaya, petugas kesehatan menyatakan bahwa jamaah yang sakit ginjal diperbolehkan menjalani cuci darah di Balai Pengobatan Haji Indonesai (BPHI) Makkah. Artinya, Siti Umaya akan dijadwalkan cuci darah setelah berada di pemondokannya di Makkah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement