Rabu 01 Oct 2014 04:45 WIB

Muhammadiyah: Jangan Besar-Besarkan Perbedaan Penetapan Idul Adha

 Ribuan umat Islam melaksanakan Salat Idul Adha di jalan raya di kawasan Jatinegara, Jakarta, Selasa (15/10).  (Republika/Wihdan)
Ribuan umat Islam melaksanakan Salat Idul Adha di jalan raya di kawasan Jatinegara, Jakarta, Selasa (15/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG-- Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) Prof Rusydi meminta umat Islam tidak membesar-besarkan perbedaan penetapan Idul Adha 1435 Hijriyah.

Rusydi di Padang, Selasa, mengatakan Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha atau 10 Dzulhijah jatuh pada Sabtu (4/10) yang berdasarkan perhitungan hisab atau hisab hakiki yang dilakukan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah.

Sedangkan pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijah jatuh pada Minggu (5/10) seusai sidang itsbat.

Dengan adanya perbedaan ini, ia mengimbau agar umat Islam tidak membesar-besarkannya karena hal ini sudah lumrah terjadi. "Seharusnya kita sebagai umat beragama harus saling menghormati, walapun berbeda agama. Apalagi yang mempunyai agama yang sama kenapa tidak saling menghormati," katanya.

Ia mengatakan PWM Sumbar mengikuti keputusan Dewan Perwakilan Pusat Muhammadiyah yang menentukan Idul Adha tahun ini jatuh pada Sabtu (4/10), dan tidak menyalahkan perbedaan tersebut. Sementara untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, ia mengimbau umat Islam lebih mengutamakan shalat di lapangan, terkecuali jika hari hujan.

"Karena dengan di lapangan semua lapisan masyarakat bisa mengikuti khutbah yang diberikan, terlebih pada wanita yang berhalangan pun tak perlu khawatir jika ingin mengikutinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement