Rabu 01 Oct 2014 05:57 WIB

Pemerintah tak Fasilitasi Tarwiyah

Beberapa jamaah haji menggunakan pakaian ihram berjalan melintasi terowongan King Fahd menuju Mina ketika akan melakukan tarwiyah, di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Saptono
Beberapa jamaah haji menggunakan pakaian ihram berjalan melintasi terowongan King Fahd menuju Mina ketika akan melakukan tarwiyah, di Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Neni Ridarineni

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan banyak masukan dan permohonan dari jamaah Tarwiyah. Namun, pemerintah Indonesia tidak memfasilitasi Tarwiyah.

 

''Kalau jamaah haji ingin Tarwiyah kami dari Pemerintah Indonesia mohon karena tidak bisa memberikan pelayanan terhadap pilihan jamaah haji yang memilih Tarwiyah,''kata Lukman pada Malam Ta'aruf bersama Menteri Agama Ri Pada Penyeelnggaraan Ibaah Haji 1435 H/2014 yang diselenggarakan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi, Selasa malam (30/9).

 

Lukman mengatakan betul Tarwiyah itu sunnah Rasul, tetapi karena banyak pertimbangan, sistem penyelenggaraan haji yang diterapkan pemerintah Indonesia secara resmi tidak melakukan pelayanan terhadap aktivitas amalan Tarwiyah.

 

Meskipun demikian, kata dia, pemerintah tidak dalam posisi melarang. Semua berpulang pada masing-masing jamaah. Bagi jamaah haji yang memilih Tarwiyah harus betul-betul mempertimbangkan konsekuensi dari pilihannya. Bagi yang melaksanakan Tarwiyah harus dijamin betul transportasi dan konsumsinya bagaimana, serta akomodasi dan tinggalnya di mana.

 

Tarwiyah ini pilihan dan berpulang tanggungjawabnya kepada masing-masing jamaah. ''Saya ingin menekankan bukan berarti pemerintah Indonesia lepas tangan atau tidak bertanggung jawab, Tetapi kita lihat keberadaannya, nanti  malah yang sunnah bisa mengganggu yang wajib. Untuk melaksanakan Tarwiyah jarak yang ditepuh  cukup jauh

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement