REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH–Kepala Urusan Masjidil Haram, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais memperingatkan ada risiko yang harus diterima dari niatan para jamaah calon haji yang menyimpang dari ajaran Islam.
“Jika mereka menggunakan haji untuk pertemuan politik dan sektarian, tidak ada ruang untuk argumen dan perselisihan selama ibadah haji," ujarnya seperti yang dilansir Arab News, Rabu (1/10).
Tak pelak, pihaknya mempersiapkan sekitar 15 ribu petugas yang bersiaga 24 jam untuk membantu jutaan calhaj dari seluruh dunia. Terutama untuk membantu para tamu Allah agar bisa melakukan ritual haji secara sempurna, tanpa niatan bersifat duniawi.
"Ritual haji memiliki aturan khusus yang harus diikuti oleh para peziarah, jika mereka ingin pelaksanaan haji mereka sukses dan menjadi haji yang mabrur. Mereka harus fokus pada monoteisme yang diajarkan umat Islam dan bukan untuk tujuan yang lain," jelas Al-Sudais.