REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Selama musim haji, Bank Sumselbabel diharuskan menyiapkan stok mata uang Arab Saudi dalam jumlah yang cukup besar yakni 2,5 juta riyal. Langkah ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan calon jamaah haji embarkasi Palembang yang diberangkatkan melalui bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
Elfarina dari bagian pengelolaan internasional Bank Sumselbabel menjelaskan, bila musim haji tiba, sekitar satu bulan sebelum keberangkatan calon jemaah haji, bank milik pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) tersebut disibukkan mencari mata uang riyal di pasar antar bank.
“Untuk mencari mata uang riyal dalam jumlah lumayan cukup besar tentu harus dipersiapkan jauh-jauh hari, juga harga jual yang tidak tinggi. Persiapan sejak awal ini merupakan ibadah bagi kami di Bank Sumselbabel guna memberikan kelancaran ibadah para calon jemaah haji,” katanya, Rabu (1/10).
Setiap musim haji tiba, dalam lima tahun terakhir menurut Elfarina Bank Sumselbabel harus mempersiapkan stok mata uang riyal dalam jumlah yang cukup besar. “Selain yang dijual ke umum untuk calon jemaah haji. Bank Sumselbabel juga harus mempersiapkan mata uang riyal untuk bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang setiap jemaah mendapat bantuan Rp1 juta dan mereka terima dalam mata uang riyal,” katanya.
Elfarina menjelaskan, pada musim haji 2014 Bank Sumselbabel mempersiapkan stok mata uang riyal sebanyak 2,5 juta riyal. Jumlah tersebut menurutnya, sekitar 1,5 juta riyal terdistribusikan untuk bantuan haji dari Gubernur Sumsel kepada lebih dari 5.000 orang calon jemaah haji asal Sumsel. “Setiap calon jemaah haji menerma bantuan sebesar Rp1 juta dan kemudian dikonversikan ke mata uang riyal yang kami berikan kepada para jemaah,” ujarnya.
Sisanya sekitar 800 ribu riyal dijual kepada umum baik melalui kantor cabang Bank Sumselbabel atau melalui konter Bank Sumselbabel yang ada di asrama haji embarkasi Palembang. “Untuk penjualan riyal kepada umum pada kisaran Rp3.600 untuk satu riyal,” kata Elfarina.
Pada musim haji 2014 menurut Elfarina penukaran rupiah ke riyal ada penurunan dibandingkan musim haji tahun lalu. “Penurunan ini mungkin karena kurs rupiah terhadap riyal yang meningkat lumayan tinggi. Jika pada musim haji 2013 kurs penukarannya berkisar pada Rp3.250 untuk satu riyal tahun ini naik pada kisaran Rp3.600 untuk setiap satu riyal,” ujar karyawati Bank Sumselbabel.
Menurut Elfarina bagi Bank Sumselbabel, pada musim haji 2014 memang ada penurunan dari penukaran mata uang riyal namun pada pendapatan rupiah ada peningkatan. “Karena ada kenaikan kurs riyal yang mencapai kisaran Rp3.600 per riyal.”