Jumat 03 Oct 2014 22:07 WIB

Bahagianya Shalat Berjamaah di Masjidil Haram (1)

Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo/ca
Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah  

Beberapa jam setelah tiba di Kota Makkah, Senin (29/9) sore waktu Arab Saudi (WAS), saya langsung berniat shalat Isya berjamaah di Masjidil Haram. Semula, saya ingin shalat Maghrib berjamaah.

Tapi, mengingat keterbatasan waktu ketika menaruh tas di dalam hotel maka realistisnya hanya bisa shalat Isya berjamaah. Saya kemudian diantar sopir Media Center Haji (MCH) Madinah Lukmanul Hakim Yakub. Pada saat itu, sejumlah ruas jalan menuju Masjidil Haram sudah diblokir.

Ketika mendekati mulut pintu Terowongan Aziziah arah Masjidil Haram, sekitar 20-25 askar tampak berjaga-jaga. "Mas, kalau beruntung sampeyan (Anda) bisa diloloskan masuk terowongan ke Masjidil Haram," katanya, kepada saya, sebelum melewati pos pemeriksaan di depan kami.

Saya lantas berdoa. Namun, beberapa menit kemudian, mobil yang kami tumpangi dihentikan askar. Salah satu askar meminta agar mobil kami memutar balik.

Lukman berucap dalam bahasa Arab yang artinya, "Saya mengantar jamaah haji, bolehlah.'' Askar di sisi kiri mobil itu tak menggubris dan meminta mobil tetap diputar balik. "Braak...."  Petugas di sisi kanan mobil tanpa bicara apa pun memukul kaca pintu mobil. Saya kaget.

Lukman lantas memutarbalikkan mobil van Hiace-nya. Saya tak beruntung sekaligus sadar diri karena saya sedang tak mengenakan kain ihram. Hanya baju koko berwarna cokelat dan kopiah putih. Petugas askar hanya membolehkan kendaraan taksi yang mengantarkan penumpang dengan kain ihram.

Saya pun turun di belokan putar balik. Lukman berpesan agar saya melewati jalan Terowongan Aziziah sisi kanan. Saya ikuti anjurannya dan berjalan kaki melewati terowongan itu yang berjarak 1.500 meter.

Saat memasuki terowongan tersebut, saya takjub, meski ini termasuk kategori terowongan biasa dibandingkan Terowongan Muaisin di Mina. Terowongan Aziziah berdiameter sekitar 15 meter. Saya melangkah agak cepat agar tak ketinggalan shalat Isya berjamaah. Jarak 1.500 meter saya habiskan dalam waktu sekitar 18-20 menit.

Di saat bersamaan, ratusan jamaah haji berjalan dari Masjidil Haram menuju pemondokan di kawasan Aziziah. Di antara para pejalan kaki itu, ini ada jamaah haji Indonesia, sesekali saya menyapa mereka.

Setelah keluar dari terowongan, saya langsung menuju Masjidil Haram. Ribuan jamaah sudah duduk rapi di pelataran Masjidi Haram dekat pintu luar area sa'i. Saat saya mendekati pintu masuk ke arah area sa'i, beberapa jamaah memohon askar agar dibolehkan masuk, tapi tetap saja dihalangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement