Oleh: Zaky Al Hamzah, Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Sebanyak 156 ribu jamaah Indonesia sudah bergeser dari Muzdalifah ke Mina, Arab Saudi, Sabtu (4/10) pagi dini hari Waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah ditempatkan di tenda maktab masing-masing sesuai dengan nomor maktab sewaktu di Padang Arafah. Hingga Sabtu (4/10) siang WAS, ribuan jamaah haji tersesat di sekitar terowongan Mina dan lokasi lempar jumrah di Mina. Posko Pelaporan Jamaah Tersesat Satgas Mina juga mencatat sebanyak 24 jamaah hilang.
Mereka umumnya tidak mengetahui lokasi tenda maktab. "Yang tercatat sampai siang ini ada 144 jamaah, namun banyak juga jamaah yang tersesat di sekitar terowongan Muasim dekat tenda maktab jamaah haji Turki. Ya ada ribuan jamaah lah," kata Kepala Perlindungan Jamaah Haji Satgas Armina, Letkol Syafruddin Tanjung kepada Media Center Haji (MCH) di Posko Pelaporan Jamaah Tersesat Satgas Mina, Sabtu siang WAS.
Syafruddin mengatakan umumnya jamah tersesat karena tidak mengetahui lokasi lempar jumrah. Ini dialami sekitar 200-an jamaah haji Indonesia yang juga anggota salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Ke-200-an jamaah ini berasal dari tenda maktab sekitar 1-9 di Mina. Saat hendak melempar jumrah pada pagi hari, atau saat waktu Dhuha, ratusan jamaah ini berjalan masuk ke terowongan yang mengarah ke perkemahan jamaah haji asal Turki. Pintu masuk terowongan ini dekat dengan jalur menuju ke King Faisal Bridge.
Melihat keganjilan itu, Syafruddin dan petugas Posko Muasim 2 menghalau mereka dan meminta agar berputar balik. Sebab arah menuju lempar jumrah berada di terowongan sebaliknya. "Untung kita halau jamaah ini, kalau tidak, ratusan anggota KBIH ini bisa tersesat sampai perkemahan jamaah haji asal Turki," papar Syafruddin. Lokasi tenda maktab nomor 1 hingga 9 berada di sekitar Mina Jadid. Sedangkan, kasus terbanyak jamaah tersesat adalah saat waktu Dhuha, karena jamaah haji buru-buru ke lokasi lempar jumrah untuk mengejar afdhol waktu melempar.
Salah satu jamaah yang tersesat adalah Faizin Abdul Hamid. Jamaah kloter 57 Embarkasi Surabaya ini tersesat saat hendak pulang ke tenda maktab 65. Faizin juga kelelahan berjalan karena lututnya sakit. Dia didampingi istrinya saat melapor ke Posko Pelaporan Jamaah Tersesat. "Mas, minta tolong, suami saya diantar ke Maktab pakai sepeda motor," kata istri Faizin.
Posko ini juga menerima laporan jamaah yang hilang. Hingga pukul 15.20 WAS, Sabtu (4/10), posko ini sudah menerima laporan 24 jamaah hilang. Umumnya, jamaah hilang ini keluar dari tenda maktab dan hendak menuju lokasi lempar jumrah. Biasanya, jamaah hilang ketika keluar tenda tidak melapor ke ketua kloter atau rekan jamaah di satu tenda maktab.
Jamaah pertama yang hilang atas nama Sutik Sunaryo, dari tenda maktab delapan. Sedangkan, jamaah yang dilaporkan terbaru adalah atas nama Ahmad Yasin Mustafa bin Yasin, kloter 18 dari Embarkasi Batam di tenda maktab 71. "Rekan kami ini hilang saat di lokasi lempar jumrah," tutur temannya Ahmad Yasin kepada petugas posko. Jamaah lain yang hilang adalah Bodos Abubakar kloter 28 Embarkasi Surabaya dan tinggal di maktab 68.