Senin 06 Oct 2014 19:08 WIB

Duh, Toko Makanan dan Toilet di Mina Terbatas (2-habis)

Jamaah haji sedang mabit di Mina.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Jamaah haji sedang mabit di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah dan Neni Ridareni

Di sisi ini, terdapat sekitar empat toko makanan, di antaranya Rawabi Restaurans, Al MAzzaq dan Al Bukhari Restaurans. Meski ada kata restaurans di dua nama toko ini, namun konsepnya bukan restoran seperti di Indonesia.

Di sisi barat area Jamarat juga terdapat deretan toko. Jumlahnya sekitar empat toko. Makanan yang ditawarkan juga mirip dengan toko-toko di sisi timur Jamarat tadi.

Bagi jamaah haji yang tidak bisa membeli makanan, mereka terlihat memakan makanan sendiri, seperti kurma, roti khas Arab maupun pisang.

Pedagang makanan kaki lima terlihat di depan dan di dalam terowongan King Fahd yang mengarah ke Mina. Pedagang buah ini menyediakan apel, pisang, dan jeruk. Harga satu kilogram pisang adalah 10 riyal dan hanya enam buah.

"Lumayan, buat mengganjal perut," ujar Lukmanul Hakim Yakub, petugas Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Daker Madinah yang membeli pisang.

Selain toko makanan, jumlah toilet di area Jamarat juga terbatas. Hanya empat unit, masing-masing dua unit di sisi timur dan barat area Jamarat. Satu kompleks toilet terdiri sekitar 10 kamar mandi, di sampingnya lima kran untuk wudhu.

Di setiap pintu kamar mandi mengantre 20-30 jamaah haji. Sayangnya, toilet-toilet ini hanya tersedia di area bawah gedung Jamarat. Itupun tidak ada plang petunjuk bertuliskan 'Toilet' atau 'Hamam' bagi jamaah haji.

Jamaah haji yang berada di lantai dua dan tiga Jamarat kesulitan mencari toilet. Ini dialami Suyatno, jamaah haji Indonesia. Kepada Republika, jamaah haji asal Surabaya ini sudah dua jam mencari toilet.

Meski sudah dicari ke sana-ke sini, dia bersama istrinya tidak menemukan toilet. Republika sempat menemani Suyatno mencari toilet hingga sampai di lantai tiga jalur kepulangan jamaah haji menuju Terowongan Muasim atau Mina, namun tetap tak menemukan toilet.

''Istirahat dulu, mas, capek mencari toilet," kata Suyatno yang beristirahat di tangga menuju lantai tiga jalur kepulangan jamaah haji khusus untuk Asia Tenggara menuju tenda maktab di Mina Jadid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement