REPUBLIKA.CO.ID,MINA—Sembari menjalani ritual mabit atau bermalam di Mina, jamaah haji kerap mencari makanan untuk mengganjal perut. Namun, mereka harus sabar mengantre 30 menit hingga satu jam.
Pantauan Republika, sejumlah toko yang tersedia di antaranya Al Baik, Al Thamarat, Al Afrah Bakeries and Restaurans, dan Baskin Robbins. Al Baik menyediakan ayam goreng, Al Thamarat menawarkan donat, teh hangat manis, dan pizza. Sedangkan toko Afrah Bakeries and Restaurans menyediakan makanan khas Timur Tengah.
Deretan toko-toko makanan ini berada di sisi timur area bangunan Jamarat atau berdekatan dengan pertigaan jalur yang mengarah ke Terowongan Muasim. Jamaah haji mengantre panjang di semua toko-toko tersebut. Antrean terpanjang di makanan cepat saji Al Baik, yang mencapai hampir 50 meter.
Toko-toko tersebut hanya berupa toko makanan yang diberi tujuh-delapan jalur untuk antre membeli makanan. Harga makanannya pun bervariasi. Pizza seharga 13 riyal, donut (4 riyal), teh (3 riyal), teh dengan susu (4 riyal), kopi (4 riyal), kopi dengan susu (5 riyal), Pepsi (2 riyal), air minuman kemasan (1 riyal).
Deretan toko makanan di sisi timur Jamarat juga terlihat di belakang maktab khusus, yang mayoritas berisi orang asli Arab Saudi. Di sisi ini, terdapat sekitar empat toko makanan, di antaranya Rawabi Restaurans, Al Mazzaq dan Al Bukhari Restaurans. Meski ada kata restaurans di dua nama toko ini, namun konsepnya bukan restoran seperti di Indonesia.
Pedagang makanan kaki lima terlihat di depan dan di dalam terowongan King Fahd yang mengarah ke Mina. Mereka menyediakan apel, pisang, dan jeruk. Harga satu kilogram pisang adalah 10 riyal dan hanya enam buah.
"Lumayan, buat mengganjal perut," ujar petugas Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Daker Madinah Lukmanul Hakim Yakub, Senin (6/10).