REPUBLIKA.CO.ID,MINA--Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyediakan tiga tim khusus untuk melayani ribuan jamaah haji Indonesia yang tersesat. Tiga ini adalah Tim Astuti, Tim TETA (Tim Evakuasi Tanpa Alat) dan Tim Penyisir Terowongan.
"Di sini kita memiliki delapan unit motor, sebanyak enam unit di antaranya kita bawa dari Madinah," kata Kadaker Madinah, Nasrullah Jasam, Senin (6/10).
Tim 'Astuti' adalah tim pengantar jamaah haji tersesat ke tenda-tenda maktab. Tim ini menggunakan sepeda motor Honda Astrea keluaran tahun 1973. Meski keluaran produksi lama, namun sepeda motor dipilih agar bisa melaju cepat di sela-sela ribuan orang di kompleks tenda maktab.
Sepeda motor ini tetap menggunakan bahan bakar bensin. Rata-rata satu petugas bisa mengantar 30-40 jamaah tersesat ke tenda masing-masing.
Salah satu mukimin, Lukmanul Hakim Yakub mengaku sudah mengantarkan 40 jamaah haji tersesat pada hari pertama pelaksanaan lempar jumrah atau Sabtu (4/10) dari pukul 14.00 waktu arab saudi (WAS) hingga pukul 23.15 WAS.
"Kami antar bergantian dengan petugas lain," ujar Lukman.