REPUBLIKA.CO.ID,MINA--Selain Tim Astuti, jamaah haji yang tersesat diantar dengan angkutan van coaster berkapasitas 25-28 orang, yang disediakan untuk mengantar jamaah tersesat dalam jumlah yang lebih besar.
"Jamaah haji yang diangkut menggunakan coaster adalah berlokasi di tenda maktab terjauh," ujar Kepala Perlindungan Jamaah Haji Satgas Mina, Letkol Syafruddin Tanjung di Posko Pelaporan Jamaah Tersesat Satgas Mina, Senin (6/10).
Sementara Tim TETA mengandalkan kursi roda dan kekuatan fisik. Belasan anggota tim menyisir jamaah sakit atau butuh pertolongan di Terowongan Muasim. Jalur dari Jamarat ke kawasan tenda maktab melalui dua terowongan berjarak masing-masing satu kilometer.
Tiap terowongan terdapat delapan unit ekskalator sehingga jamaah tidak terlalu kelelahan berjalan. Sedangkan, jarak dari tenda maktab ke lokasi Jamarat sekitar lima kilometer.
Karena kursi roda dilarang masuk terowongan, Tim TETA menyisir terowongan untuk mengendong jamaah yang kelelahan dan tak sangggup berjalan kaki. Sedangkan tim ketiga adalah Tim Penyisir Terowongan dan area Jamarat.
Tim ini berada di sekitar terowongan, lokasi Jamarat dan lantai bawah Jamarat untuk mencari jamaah haji yang tersesat. "Tim penyisir ini mengarahkan jamaah ke lokasi terdekat untuk masuk Terowongan Muasim," tutur Tanjung.