REPUBLIKA.CO.ID,MINA--Ratusan ribu jamah haji dari berbagai penjuru dunia melaksanakan mabit atau bermalam di Mina Ahad malam (5/10). Terselip kisah tentang haji mandiri dan haji regular yang dikelola Kementerian Agama RI.
Seperti yang dikemukakan seorang mukimin arab Saudi asal Sampang, Madura, Munawaroh. Sebagai haji mandiri, pembantu rumah tangga ini tak perlu bersusah-susah mencari penginapan, bahkan ia menampung kerabatnya untuk sama-sama berhaji.
''Ini tetangga saya , beberapa hari ini tinggal di kos-kosan saya dan beberapa mukimin dari Madura, Karena mau ikut hajian,''ujarnya, Senin (6/10).
Para jamaah haji mandiri yang mabit memenuhi jalan di Mina sangat berbeda dengan para jamaah haji reguler yang dikoordinir oleh muasassah dan mempunyai maktab. Jamaah haji yang dikoordinir oleh muasassah dan maktab mempunyai tenda khusus.
Walaupun kamar mandinya terbatas, tak perlu menahan buang air kencing. Kamar mandi sekaligus tempat wudlu di Mina yang untuk umum hanya disiapkan satu tempat .
Di WC khusus perempuan jumlaah kamar mandirinya hanya sekitar 50 buah. Sementara jumlah jamaah haji perempuan di Mina yang tidak memilki tenda ratusan orang jumlahnya. Belum lagi ada waktu-waktu, khusus kamar mandi tersebut ditutup sampai sekitar setengah jam lebih.
Sementara di luar kamar mandi umum tersebut sudah antre puluhan jamaah haji perempuan. Penutupan kamar mandi tersebut disamping sudah berjubel orang, juga dilakukan pembersihan WC yang dimana-mana penuh dengan tisu dan pembalut perempuan. Padahal sudah disiapkan tong sampah.