REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk berangkat ke Tanah Suci guna melakukan ibadah haji, uang bukanlah syarat utama. Sebab, ibadah haji memiliki mekanisme tersendiri yang mutlak diatur oleh Allah SWT.
“Haji itu diatur oleh Allah SWT, maka berdoalah yang banyak,” ujar salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama, KH Nuril Huda kepada ROL, di gedung PBNU beberapa waktu lalu. Menurut tokoh yang berusia 76 tahun ini, salah satu kunci utama berangkat haji adalah doa. Dia menyatakan, kekuatan doa lebih besar dari pada sekedar kekuatan ekonomi.
Dia sendiri, mendapat pesan tersebut dari orang tuanya. Dia bercerita, saat dia kecil, ayahnya berpesan, agar dia mendatangi orang baru yang datang dari Tanah Suci untuk meminta doa. “Nak, kalau kamu ingin berangkat haji, minta doakan sama orang yang baru datang haji,” ujar dia menirukan kalimat ayahnyan waktu itu.
Menurutnya, doa orang yang baru datang dari Tanah Suci, dikabulkan oleh Allah SWT. Kiai Nuril mengaku, karena pesan ayahnya itu dia aktif datang ke rumah orang yang baru datang dari Makkah sejak dini, untuk meminta doa agar bisa berhaji. “Sejak saat itu, saya sering datang ke rumah orang yang datang haji untuk minta doa,” kata dia.
Kiai Nuril sendiri telah berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah haji sebanyak 13 kali, dan umroh puluhan kali. “Mungkin berkah dari haji-haji yang medoakan saya dulu,” katanya sambil tersenyum.