REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian jamaah haji Indonesia yang memilih melakukan nafar tsani akan kembali ke pemondokan Makkah dan melakukan tawaf ifadlah hari ini, Selasa (7/10).
Jamaah haji yang diberangkatkan pada gelombang kedua ini, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian rukun dan wajib haji, akan diberangkatkan secara bertahap menuju Madinah untuk melakukan proses ibadah Arbain, yakni ibadah melaksanakan salat wajib berjamaah dalam 40 waktu secara berturut-turut.
Dalam menjalankan ritual tawaf ifadlah, Inspektur Jenderal Kementerian Agama M. Jasin mengimbau agar para jamaah berhati-hati dan tetap menjaga kondisi kesehatan.
“Hal-hal yang perlu dipersiapkan tentunya stamina tubuh yang baik, artinya jaga kesehatan karena ibadah ini perlu tenaga yang cukup,” kata dia melalui pesan BBM pada Selasa (7/10).
Dijelaskannya, tawaf ifadlah merupakan praktik mengelilingi Ka'bah dan dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
Caranya, kata dia, sama dengan umrah yakni terdiri dari thawaf berputar searah dengan jarum jam mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali disertai doa-doa yang berbeda di setiap putarannya. Sementara sa’i adalah perjalanan jamaah antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali juga.
Agar potensi kemambruran dalam berhaji lebih besar, jamaah haji juga diimbau agar khusyuk berdoa. Baik dengan cara menghapal, membaca doa dalam teks buku bimbingan manasik atau mengikuti bacaan teman lain atau pembimbing haji. “Berdoalah sebisanya menurut cara yang dikuasai,” ujarnya.
Selain itu, jamaah juga jangan luput memperhatikan hitungan putaran thawaf dan perjalanan sa’i, jangan sampai kurang atau lebih.
Lantas akhirilah ibadah ini dengan tahallul potong rambut setelah selesai sa’i. “Dengan berupaya memenuhi rukun-rukunnya, insya Allah sah dan mabrur ibadah hajinya,” jelas Jasin menerangkan.