Selasa 07 Oct 2014 17:19 WIB

Perusahaan Haji Palsu Telantarkan 650 Jamaah

Rep: C64/ Red: Julkifli Marbun
Ibadah Haji 1435 H
Foto: VOA
Ibadah Haji 1435 H

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Perusahaan haji palsu rampok 1,6 juta real Saudi dari melantarkan 650 jamaah haji, pada musim haji tahun ini. Hal ini diketahui setelah Kerajaan menemukan 650 jamaah haji tidur disekolah swasta di Al-Aziziah, sebelah Mina tanpa makanan, air dan transportasi kemarin (5/10), seperti yang dilansir Arab News, Selasa (7/10).

Para peziarah mengklaim telah membayarkan 1,6 juta real Saudi kepada operator haji yang berbasis di Qassim, untuk membawa mereka naik haji. Namun yang mereka dapatkan adalah ketelantaran, tanpa makanan maupun air.

Laporan menduga mereka membayar 2000 hingga 4000 real Saudi untuk transportasi, makan dua kali sehari dan akomodasi. Beberapa peziarah menyatakan, perusahaan di Qassim itu dioperasikan atas nama wilayah itu.

Setelah membayar jumlah uang itu, mereka menduga akan diangkut dalam 13 bus menuju Al-Sail. Di mana seorang pejabat perusahaan itu mengatakan kepada mereka untuk menunggu hingga hari Arafah menjelang, sebelum memasuki tempat-tempat suci. Dikarenakan, polisi tidak akan memeriksa izin jamaah haji pada hari itu.

Selain itu mereka dipaksa untuk menggunakan mobil pribadi. Dan, di saat ituah mereka tersadar bahwa perusahaan tidak menyediakan transportasi untuk mereka, bahkan tidak menyediakan pula makanan. Padahal, di dalam rombongan itu terdapat orang tua dan anak-anak, bahkan ada yang sakit hingga tidak mampu untuk membeli makanan.

Beberapa peziarah mengakui, mereka harus menyewa transportasi sendiri untuk membawa mereka ke Arafah pada Jumat lalu. Sedangkan, lainnya mengatakan, mereka mendapatkan transportasi dari direktur perusahaan itu setelah diancam akan dilaporkan kepada pihak polisi.

Selama ritual haji mereka hanya merasakan kelelahan dan kelaparan, mengingat tempat mereka berdiam adalah sekolah swasta dan tanpa makanan maupun minuman.

Para peziarah itu mengatakan, pemilik dari perusahaan itu adalah seorang warga Saudi. Namun, saat dihubungi para peziarah itu mengatakan dia hanya perantara saja.

Namun, di sisi lain, seorang pekerja diperusahaan itu mengatakan, tuduhan yang dikatakan itu tidak benar. Tetapi, ia mengakui perusahaan memang melaksanakan program haji tanpa izin. Selain pernyataan itu, pekerja ini tidak menjawab lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement