REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH--Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi memastikan seluruh jamaah haji Indonesia gelombang kedua akan ditempatkan di pemondokan area Markaziyah atau sekitar 650 meter dari Masjid Nabawi, Kota Madinah.
"Mudah-mudahan tidak seperti 20 persen jamaah haji gelombang pertama yang ditempatkan di hotel diluar Markaziyah. Insya Allah, seluruh jamaah haji gelombang dua akan ditempatkan di area Markaziyah," kata Ketua PPIH Indonesia di Arab Saudi, Ahmad Jauhari Chariri, Rabu (8/10).
Sebelumnya, 17 ribu jamaah haji gelombang pertama diinapkan di hotel luar Markaziyah dengan fasilitas seadanya, bahkan tak memadai. Penempatan jamaah di hotel diluar Markaziyah saat itu akibat tindakan ingkar janji (wanprestasi) sembilan Majmuah (pemilik hotel).
Akibatnya, para jamaah harus berjalan kaki cukup jauh dari pemondokan, sementara bus yang disediakan pihak Majmuah tak menjangkau semua pemondokan dan jumlahnya terbatas sekali. Padahal, untuk jamaah harus menyelesaikan shalat rawatib atau wajib selama 40 waktu (Shalat Arbain) di Masjid Nabawi.
"Padahal sebanyak 90 ribu atau lebih dari 60 persen dari total jamaah haji Indonesia masuk kategori risiko tinggi," kata Jauhari.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Dirjen PHU Abdul Djamil sebelumnya juga sama-sama menegaskan bahwa sekitar 100 ribu lebih jamaah haji gelombang kedua akan menempati pemondokan atau hotel di area Markaziyah. Sesuai jadwal, mereka akan diberangkatkan dari Kota Makkah ke Madinah pada 14 Oktober 2014.