REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Setelah delapan hari libur beroperasi selama masa Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) mulai tanggal 30 September- 7 Oktober 2014, sebanyak 120 unit bus shalawat kembali beroperasi per Rabu (8/10) dini hari waktu arab saudi (WAS).
"Jamaah haji yang sudah selesai shalat Shubuh, sudah bisa memanfaatkan bus shalawat ini, seperti bus Rawahil," ujar Kepala Bidang Pelayanan Pemulangan (Yanpul) dan Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, Subhan Cholid, , Selasa (7/10) malam WAS.
Dari sejumlah syarikah atau serikat perusahaan bus, bus Rawahil sudah terlebih dulu mengoperasikan angkutannya. Sedangkan bus Saptco akan beroperasi ba'da shalat Dhuhur. Lantaran jalus bus yang menghubungkan Aziziah Syimaliah-Mahbas Jin dan melewati Terowongan Bab Ali masih ditutup.
"Mengingat jumlah jamaah haji masih banyak yang berjalan kaki melewati terowongan tersebut dan hendak ke Masjidil Haram untuk thawaf ifadah," jelas Subhan. Selain rute Aziziah Syimalia-Mahbas Jin, bus Saptco melayani rute Syisyah Raudhah-Mahbas Jin, dan Mahbas Jin-Bab Ali.
Sedangkan bus Rawahil, melaju di rute Syisyah-Raudhah, Rei Dzkahir-Al Ghaza, Biban/Syari Mansyur-Al Ghaza, Utaibiyah/Jarwal-Al Ghaza, menuju Terminal Ghaza dan satu rute baru yakni Sya'ri Sittin.
"Karena di jalur ini ada sekitar 2.125 jamaah haji di pemondokan yang agak jauh dari Masjidil Haram dan harus diantar jemput," paparnya.
Ratusan bus ini dioperasikan untuk jamaah haji yang menempati wilayah pemondokan dengan jarak dua ribu meter atau lebih dari Masjidil Haram. Bus ini beroperasi 24 jam. Pengoperasikan bus-bus ini dimulai sejak kedatangan jamaah haji Indonesia di pemondokan di Makkah.
Bus dilayani dengan dua sopir, dengan pembagian waktu kerja pukul 10.00–22.00 WAS, dan 22.00–10.00 WAS. Setiap halte dilayani oleh minimal dua orang petugas setiap shift selama 12 jam.