REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Jamaah haji Indonesia menyelesaikan seluruh rukun dan wajib haji, Rabu (8/10) setelah menyelesaikan melempar jumrah di Mina dan tawaf ifadah di Masjidil Haram.
"Ini hari ketiga kegiatan di Armina (wukuf di Arafah, menginap Muzdalifah dan menginap serta melempar jumrah di Mina). Secara umum berjalan lancar," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Ahmad Jauhari kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah.
Sebesar 45 persen jamaah meninggalkan Mina saat nafar awal (hanya menginap dua hari di Mina) kemarin "Dan hari Selasa 55 persen jamaah (mengambil nafar akhir atau menginap tiga malam di Mina) bergerak ke pemondokan di Makkah untuk melanjutkan tawaf ifadah," katanya.
Sementara jalan di depan Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah yang merupakan salah satu jalur utama antara Makkah dan Mina sudah sepi dari jamaah haji pada sore hari. Biasanya jalan ini ramai oleh jamaah haji yang lalu lalang jamaah haji antara Mina-Makkah.
Pada sore hari, arus untuk kendaraan menuju Mina juga sudah dibuka padahal sebelumnya ditutup dan hanya bagi pejalan kaki.
Dalam ibadah haji, setelah wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, jamaah haji menginap dan melempar jumrah di Mina serta tawaf ifadah di Masjidil Haram, yang keduanya bisa dilakukan tidak secara berurutan.
Sementara itu, anggota Media Center Haji, Kholis yang mengikuti nafar awal mengatakan bahwa pada Senin malam jumlah jamaah yang menginap sekitar 50 persen saja. "Saat melempar jumrah pukul 14.00 sudah tidak padat seperti kemarin. Banyak juga jamaah Indonesia yang melaksanakan nafar akhir," katanya.
Bagi jamaah haji yang belum melaksanakan tawaf ifadah maka setelah melempar jumrah mereka menuju Masjidil Haram untuk melaksanakannya.
Berdasarkan pantauan dari televisi setempat, pada Selasa siang hingga malam hari banyak jamaah haji yang melakukan tawaf. Jalan menuju Masjidil Haram juga macet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika