REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani mabit atau masa menginap di Mina selama tiga malam dan menyelesaikan proses lontar jumrah ula-wustha-aqabah, jamaah haji Indonesia yang memilih melaksanakan nafar tsani juga mulai meninggalkan Mina.
Mereka bergerak kembali ke pemondokan di Makkah dan melaksanakan Tawaf Ifadlah pada Selasa (7/10). Sementara, pada Senin (6/10), jamaah yang memilih melakukan nafar awal sudah meninggalkan Mina terlebih dahulu dan kembali ke pemondokan mereka di Makkah.
Berdasarkan keterangan dari Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pimas) Kementerian Agama (Kemenag), jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang pertama, akan tinggal di Makkah dalam beberapa waktu untuk mempersiapkan proses kepulangan mereka melalui Jeddah.
Pemulangan jamaah haji gelombang pertama dari Makkah ke Tanah Air melalui bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah dimulai Kamis (9/10).
Jamaah haji Indonesia diperkirakan mulai tiba di Tanah Air Jumat (10/10). Masa pemberangkatan jamaah haji gelombang pertama dari Makkah ke Jeddah untuk kemudian diterbangkan ke Tanah Air dijadwalkan berlangsung sampai 22 Oktober 2014.
Sementara itu, jamaah haji yang diberangkatkan pada gelombang kedua, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian rukun dan wajib hajinya, akan diberangkatkan secara bertahap menuju Madinah.
Di Madinah, mereka melakukan proses ibadah Arbain atau melaksanakan salat wajib berjamaah dalam 40 waktu secara berturut-turut. Pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah dilakukan mulai Selasa (14/10).
Dari rangkaian kegiatan haji tersebut, sebanyak dua ratus enam puluh satu jamaah sakit dan dirawat di beberapa tempat pengobatan. Rinciannya, dua orang di RSAS Jeddah, empat orang di RSAS Madinah, 41 di RSAS Makkah, serta 214 di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Makkah.