Rabu 08 Oct 2014 20:05 WIB

Pemerintah Siagakan Antisipasi dan Pencegahan Mers dan Ebola

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Seluruh komponen terkait penyelenggaraan haji, dari mulai pemerintah, pihak penerbangan hingga debarkasi disiapkan untuk menyambut kepulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci pada 9-22 Oktober mendatang. Terutama masalah kesehatan dan pencegahan masuknya ancaman virus MERS dan Ebola, mereka menyirattkan siaga untuk melakukan antisipasi dan pencegahan.

Inspektur Jenderal Kementerian Agama M. Jasin dari Tanah Suci menerangkan, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumpulan dokumen terutama pendataan pasport ulang. Selain itu, panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) juga menimbang barang bawaan saat di Makkah agar tidak melebihi ketentuan yakni barang bawaan jamaah tidak boleh melebihi berat 32 Kg.

“Itu penting agar di bandara nggak perlu buka-buka koper lagi,” katanya melalui pesan BBM pada Rabu (8/10).

Pemerintah juga mempersiapkan bus untuk mengangkut jamaah ke Jeddah dan mendorong agar transportasi tersebut siap dari Maktab Jeddah dalam waktu delapan jam sebelum keberangkatan. Aspek lain yang tak boleh luput dari perhatian, lanjut dia, adalah menyiapkan catering di bandara king Abdul Azis saat menunggu proses dokumen di bandara.

Dari segi kesehatan dan pencegahan masuknya virus-virus berbahaya ke Indonesia, lanjut Jasin, pemerintah mengidentifikasi kesehatan jamaah. “Bila ada yang  gejala panas tinggi di rujuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia, bila parah baru dirujuk  rumah sakit Jeddah milik Arab Saudi,” katanya.

Pelayanan kesehatan juga diperkuat dengan menyediakan petugas kesehatan Indonesia dan ambulance yang tetap stand by di bandara lengkap dengan peralatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement