REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Sebanyak 242 jamaah haji dilaporkan sakit dan dirawat di sejumlah RS dan balai pengobatan. Sementara jamaah meninggal dunia pada Rabu (8/10) bertambah 11 orang menjadi 126 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama , Sebanyak 242 jamaah sakit dan dirawat di RSAS Jeddah dua orang, RSAS Madinah empat orang, RSAS Makkah 44 orang dan sebanyak 192 dirawat Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Makkah.
Jamaah haji yang meninggal adalah Labola Landu Lagoli, meninggal di Pemondokan Makkah pada 8 Oktober 2014. Almarhum berasal dari Makkombong Barat, Indo Makkmbong, Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter 15 Embarkasi Makassar dengan No Paspor A7894780.
Jamaah kedua yang dilaporkan meninggal adalah jamaah bernama Siti Lias Ajam asal Kp. Buah Laler RT 001/003 Taktakan-Taktakan, Kota Serang, Provinsi Baten. Jamaah yang tergabung dalam Kloter 63 Embarkasi Jakarta-Bekasi ini dikabarkan meninggal dunia di BPHI Makkah pada hari yang sama dengan Labola. Ia memiliki Paspor bernomor A8355953.
Di hari yang sama, jamaah bernama Liberty Hendrik Manurung, asal Jl. W Iskanadr No 25 Medan Estate, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara juga dikabarkan meninggal di RSAS Makkah. Ia memiliki paspor bernomor W770993.
Sementara itu, di hari sebelumnya, yakni pada 7 Oktober, jamaah bernama Nawir Awi Bindu asal Jl. Kedondong II, Donggal Kodi, Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dikabarkan meninggal dunia di BPHI Makkah. Jamaah dengan No Paspor A6810241 ini tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Balikpapan.
Di hari yang sama dengan Nawir, jamaah lainnya dilaporkan meninggal bernama Sri Wahyuni Afandi. Almarhum yang tergabung dalam Kloter 10 Embarkasi Batam dengan No Paspor A8373764 ini wafat di Pemondokan Makkah. Ia berasal Bagan Manunggal Bagan Sinembah, bagan Batu, Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hiliri, Provinsi Riau.
Jamaah meninggal selanjutnya di BPHI Makkah pada 7 Oktober ialah Sri Suryani Prawirosudiro, asal Cokrokenteng RT 04/02 Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter 23 Embarkasi Solo dengan No Paspor A8404377.
Subah Ece Sadi, asal Kp. Ciwareng RT 05/02 Gunungkarung, Manis, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat merupakan jamaah meninggal dunia selanjutnya yang dikabarkan wafat di RSAS Makkah. Ia tergabung dalam Kloter 53 Embarkasi Jakarta-Bekasi dengan No Paspor A86202122.
Kemudian, Rumana Madsail Mair, asal Blok 2 RT 003/002 Kalianyar, Panguragan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat juga meninggal dunia di RSAS Makkah. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter 29 Embarkasi Jakarta-Bekasi dengan No Paspor A8291594.
Dua jamaah lainnya yang meninggal pada 7 Oktober ialah Maemonah Achmadi Damanhuri dan Hamzah Bin Abdul Hamid Atan. Maemonah berasal dari Kembaran RT 03/03 Sidomulyo, Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, masuk Kloter 67 Embarkasi Solo dengan No Paspor A5465921.
Sementara Hamzah Bin Abdul Hamid Atan berasal dari Jl. Penurun Dusun Kelapasari RT 01/01, Muntai – Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Kloter 8 Embarkasi Batam (BTH), dan memiliki No Paspor A8370634
Jamaah terakhir dilaporkan meninggal di BPHI Makkah pada 6 Oktober yakni Syihabuddin Sekim Kisan. Ia berasal dari Kp Pulo Rengas RT 003/002 Sindangjaya Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Dalam pemberangkatan, ia masuk Kloter 30 Embarkasi Jakarta-Bekasi dengan No Paspor A8623691.