Kamis 09 Oct 2014 13:45 WIB

Mabit dan 78 Jamaah yang Tersesat (2-habis)

Jamaah haji mabit di Mina.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji mabit di Mina.

Oleh: Zaky Al Hamzah    

Lokasi Jamarat di lantai tiga ini dikhususkan untuk jamaah haji asal Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Semula, saya berharap ada jalan tembus antara jalur yang mengarah ke Jamarat lantai satu dengan lantai tiga. Kami sempat berjalan sekitar 150 meter dan sesekali mencari jalan pintas ke jalur Jamarat lantai tiga.

Namun, hasilnya nihil. "Maaf, ya ibu-bapak, ternyata tak ada jalur tembus. Ibu-ibu yang tua dan kelelahan, harap tunggu di sini saja, saya antar PakM awardi menuju jalur alternatifnya," kata saya kepada mereka. Mereka akhirnya istirahat dan sempat saya tinggalkan dua botol minum karena tak semua jamaah memegang botol minuman.

Dari titik rombongan ini, arah menuju jalural ternatif ke Terowongan Muasim melewati dua pertigaan. Saya kemudian didampingi Mawardi dan Kamaluddin. Setelah melewati pertigaan pertama, kami ditemui 48 jamaah haji asal Soreang, Jawa Barat.

Jajang, salah satu jamaah haji rombongan ini, mengaku sudah berulang kali mencari jalur menuju pintu Terowongan Muasim, tapi tak menemukannya. Rombongan dalam jumlah besar yang tersesat ini didampingi ketua KBIH yang pernah berhaji.

Tapi, ketua KBIH tersebut tak mengenal titik-titik jalur kepulangan jamaah haji bila sudah berada di lantai bawah Jamarat. Saya akhirnya mengantarkan dua jamaah asal Aceh dan puluhan jamaah asal Soreang itu ke pintu terowongan.

Dari titik pertigaan pertama tadi, kami berjalan menuju arah kanan yang tekstur jalan menanjak. Sekitar 50 meter, kami menemukan tiga pertigaan dan kami ambil jalur ke kanan yang juga menanjak jalurnya. Sekitar 100 meter, jalan tanjakan berair. Saya minta jamaah supaya berhati-hati.

Begitu mereka melihat Terowongan Muasim, beberapa jamaah bersyukur. "Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga pintu terowongan ini. Terima kasih, Mas," ujar para jamaah sambil menyalami saya.

Setelah mengantarkan puluhan jamaah haji Soreang, sekaligus menunjukkan Mawardi dan Kamaluddin pintu Terowongan Muasim, kami bertiga kembali ke arah Jamarat. Setelah melewati dua pertigaan tadi, kamik emudian berpisah di jalur perempatan pejalan kaki.

Saya kembali menuju titik tempat mabit teman-teman MCH, sedangkan Mawardi dan Kamaluddin kembali menemui rombongan asal Aceh tadi.

Saya juga menemukan 12 jamaah haji asal Thailand yang tersesat. Saya pun mengantarkan mereka ke arah Terowongan Muasim. Dalam dua jam, saya membantu 78 jamaah haji yang tersesat.

Setelah membantu mereka, waktu menunjuk arah 23.45 WAS. Saat mabit di Mina pada Ahad (5/10) malam itu, saya merenungi perjuangan Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail saat melawan godaan setan. Saling tolong-menolonglah kepada sesama.

                                                               

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement