Sabtu 11 Oct 2014 20:15 WIB

Antrean Haji di Jatim Hingga 17 Tahun

Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Wagub Jatim H Saifullah Yusuf mengatakan, antrean haji di provinsi yang dipimpinnya itu sudah mencapai 17 tahun.

"Anda yang datang dari Tanah Suci sekarang termasuk beruntung, karena banyak yang ingin ke sana tapi nggak berangkat karena antre," katanya setelah menyambut kepulangan jamaah haji Kloter 1/Jatim di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Jumat (10/10) sore.

Ia menjelaskan, Jatim selama ini mendapatkan kuota sekitar 34.000 orang per tahun, tapi dalam dua tahun terakhir hanya 27.000 orang. "Karena itu, saya minta Kemenag melobi pemerintah Arab Saudi untuk mengubah sistem kuota haji saat ini agar tidak semakin banyak antrean," katanya.

Menurut birokrat yang akrab disapa Gus Ipul itu, bila sistem kuota haji seperti selama ini (satu orang per seribu penduduk yang beragama Islam), maka antrean haji dari Indonesia akan semakin panjang.

"Buktinya, calon haji di Jatim yang dulunya hanya antre selama 4-5 tahun, tapi kalau sekarang (2014) mendaftar, maka akan berangkat pada 2031. Artinya, antreannya sudah sampai 17 tahun," katanya.

Ia berharap jika perluasan Masjidil Haram sudah tuntas, maka kuota haji untuk Indonesia bisa meningkat dengan sistem kuota bukan didasarkan jumlah penduduk Muslim, melainkan sistem kuota yang didasarkan persentase besaran penduduk Muslim pada suatu negara.

"Syukur-syukur, nantinya kuota untuk Jatim bisa naik dari 34.000-an menjadi 50.000-an, sehingga antrean tidak semakin panjang," kata salah seorang pejabat yang juga Ketua PBNU itu.

Pada 2014, Jatim memberangkatkan 27.046 orang jamaah dan ratusan petugas haji ke Tanah Suci. Tapi ada juga ratusan calon haji dari Provinsi Bali (512 orang) dan NTT (521 orang) yang berangkat dari Embarkasi/Debarkasi Surabaya yang semuanya terbagi dalam 64 kloter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement