Ahad 12 Oct 2014 00:40 WIB

Masa Dilema Jamaah Haji Saat Usai Wukuf

Rep: Zaky al Hamzah/ Red: Indah Wulandari
Jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah.
Foto: Antara/Zarqoni Maksum/ca
Jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH—Selama 10 hari pasca pelaksanaan ibadah wukuf di Armina menjadi masa dilema atau kritis.

“Disebut periode dilema karena sejumlah jamaah haji gelombang pertama pasca Armina, terkadang, masih menjalankan umrah sebelum pulang ke Tanah Air,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes yang juga Kepala BPHI Indonesia di Arab Saudi, dr Fidiansjah, Sabtu (11/10).

Sedangkan disebut masa kritis, kata dia, karena masa-masa itu, jumlah jamaah haji yang wafat terus bertambah. Mereka rata-rata didera kelelahan setelah mengikuti rangkaian ibadah haji.

Sedangkan, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diolah dari Siskohat Kesehatan, Kemenkes, per Sabtu (11/10) pukul 14.00 Waktu arab saudi (WAS) menyebutkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat mencapai 164 orang.

Rinciannya sebanyak 154 orang jamaah haji reguler dan sisanya atau 10 orang adalah jamaah haji khusus. Dari 165 jamaah haji tersebut, jumlah jamaah terbanyak berasal dari Embarkasi Solo yakni 32 orang, diikuti JKS (Bekasi) sebanyak 27 orang, dan Surabaya (26 orang).

Kemudian, jamaah haji yang masih menjalani perawatan atau pengobatan adalah sebanyak 254 orang. Rinciannya sebanyak 193 jamaah haji dirawat di BPHI Makkah dan sisanya atau 61 orang dirawat di RS Arab Saudi.

Dari 61 orang, sebanyak 56 jamaah haji di antaranya dirawat di RS Makkah, sisanya RS Madinah dan satu orang di RS Jeddah. Sebagian besar jamaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi ini diikutkan dalam safari wukuf saat di Padang Arafah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement