REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH—Varian kurma yang ditawarkan di kebun kurma Quba, Madinah selalu menarik minat jamaah haji untuk membelinya. Satu jenis favorit pengunjung adalah kurma ajwah yang dinilai punya banyak khasiat.
''Kemarin ada rombongan orang Indonesia membeli kurma Ajwah setiap orang sampai 25 kilogram,''kata Nana, salah seorang karyawan di kebun dan pusat penjualan kurma Quba, Sabtu (11/10).
Sebagai pusatnya pohon kurma, kota Madinah selalu tempat mampir utama para jamaah haji sebagai wisata usai pelaksanaan puncak haji dan umrah. Jenis kurma ajwah tetap menjadi bintang, meski terbilang paling mahal, yakni 80 riyal per kilogram atau sekitar Rp 250 ribu.
Menurut Nana, di Quba kebun kurma cukup luas. Pohon kurma biasanya berbuah setiap musim panas. Kebetulan tahun ini banyak berbuah pada bulan Ramadhan lalu.
''Setelah musim haj, akan tutup 1,5 bulan,''kata Nana yang berasal dari Sukabumi.
Di tempat ini dia bekerja khusus disediakan untuk pembeli dari Asia seperti Indonesia, Malaysia, Singapura. Tetapi pembeli terbanyak memang orang Indonesia.
"Saya sudah dua kali ini ke Madinah. Pertama kali waktu umroh dan kalau ke Madinah saya selalu membeli kurma Ajwah,''kata jamaah haji dari Jakarta, Dedeh.
Menurut dia, kurma Ajwah diyakini memiliki khasiat tersendiri. Kurma Ajwah disebut sebagai kurma Nabi, Karena sering dimakan oleh Rasulullah saw. Kurma ini diyakini dapat sebagai obat, menangkal racun dan hal-hal yang kurang baik.
Bahkan dalam buku sejarah Madinah karya Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani disebutkan, Nabi Muhammad saw bersabda barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma dari kedua labah (batas sebelah timur dan barat), dia tidak akan kena racun hingga waktu sore.
Karena itu, meski kurma Ajwah juga banyak dijual di Makkah maupun Jeddah, tapi Dedeh selalu membeli kurma Ajwah di Madinah karena merupakan kebun asal kurma.