Oleh: Zaky Al Hamzah
MADINAH – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah menyatakan ketidakpastian semua jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang bakal menempati pemondokan/hotel di area Markaziah atau Ring 1 Kompleks Masjid Nabawi, Madinah.
Menurut Kepala PPIH Daerah Kerja Nasrullah Djasam, rombongan jamaah haji yang dipastikan tinggal di pemondokan area Markaziah adalah sebanyak 120 kelompok penerbangan (kloter) dari 185 kloter jamaah haji gelombang kedua. Jumlah jamaah haji gelombang ini berkisar 77 ribu orang.
"Sebanyak 120 kloter dipastikan 'aman'. Mereka (ribuan jamaah haji ini) akan ditempatkan di wilayah Markaziah. Sisanya yang 65 kloter, meski belum ada tanda hijau dari para majmuah (pemilik pemondokan/hotel), diupayakan bisa menempati pemondokan/hotel yang tidak jauh dari Masjid Nabawi," ujar Nasrullah Djasam di ruang kerjanya, Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Senin (13/10) siang waktu Arab Saudi (WAS).
Sebelumnya, ratusan jamaah haji dari tiga kloter mulai diberangkatkan dari Kota Makkah menuju Madinah dan dijadwalkan tiba pada sekitar Pukul 17.00 WAS, Senin (13/10). Aktivitas mereka antara lain selama di Madinah adalah melaksanakan Shalat Arbain atau Shalat wajib (rawatib) lima kali sehari selama delapan hari dan melakukan ziarah ke sejumlah masjid dan Pemakaman Baqi.
Menurut Nasrullah, pada prinsipnya, semua jamaah haji di gelombang pertama maupun gelombang kedua ditempatkan di pemondokan di wilayah Markaziah. Hanya saja, kenyataannya sangat bertolak belakang. Sebanyak 17 ribu dari 88 ribu jamaah haji gelombang pertama ditempatkan di pemondokan di luar area Markaziah.
Penyebabnya, aksi ingkar janji (wanprestasi) oleh sembilan dari sepuluh Majmuah (penyedia akomodasi) di Madinah. Kesembilan dari 10 Majmuah yang wanprestasi tersebut adalah Ilyas, Makarim, Sattah, Mubarok, Andalus, Sais Makki, Manazil Mukhtaro, Manazili, dan Mawaddah. Sedangkan Majmuah yang menepati janji adalah Zuhdi.
Agar tidak mengulangi kejadian serupa yang dialami 17 ribu jamaah haji gelombang pertama tersebut, kata Nasrullah, pihaknya sudah mengumpulkan ke-10 Majmuah tersebut untuk meminimalkan penempatan jamaah haji di luar Markaziah. "Secara prinsip, mereka sudah berjanji lagi untuk menempatkan jamaah haji ke area Markaziah," terang Nasrullah.