REPUBLIKA.CO.ID,
Jutaan umat Islam di seluruh dunia yang melaksanakan ibadah umrah dan haji, pasti menyempatkan diri berziarah ke Madinah. Walaupun berziarah ke Madinah sebenarnya bukanlah termasuk dalam rukun atau syarat sahnya ibadah haji dan umrah.
Hal tersebut disebabkan Kota Madinah benar-benar istimewa. Inilah beberapa keistimewaannya:
1. Allah menjadikan Madinah sebagai tempat masuk yang benar. Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah (Muhammad), Ya Rabbku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar…” (QS. Al-lsra’: 80). Allah SWT menjadikan Madinah sebagai Tanah Haram sebagaimana ditegaskan melalui sabda Rasulullah, “Madinah itu Tanah Haram dan aman.”
2. Diharamkan membawa senjata ke Madinah dengan tujuan berperang atau membunuh, begitu pula di Makkah Al-Mukarramah.
3. Diharamkan mengambil barang temuan, kecuali bagi orang yang telah mengumumkan barang temuan tersebut hingga batas waktu yang telah ditentukan agama. Larangan ini juga berlaku di Makkah Al-Mukarramah.
4. Diharamkan berburu dan mengejar hewan buruan, sebagaimana halnya di Makkah.
5. Diharamkan menebang pohon dan memotong rumput yang ada di Madinah, baik bagi orang yang sedang berihram maupun bagi orang yang sedang tidak berihram.
6. Diharamkan memindahkan tanah dan bebatuan yang ada di Madinah dan Makkah keluar Tanah Haram.
7. Madinah di-idhafah-kan kepada Allah. Menurut pendapat beberapa ahli tafsir, sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah, “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kalian dapat berhijrah (berpindah- pindah) di bumi itu?” (QS. An-Nisa’: 97).
8. Madinah di-idhafah-kan kepada Nabi SAW. Sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah SWT, “Sebagaimana Rabbmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran,” (QS Al-Anfal: 5). Juga sabdanya, “Madinah itu Tanah Haramku.”
9. Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah, tempat tinggal, dan tempat meninggal Nabi SAW.
10. Allah SWT menjadikan Madinah sebagai tempat kelahiran Islam.
11. Penaklukan banyak negara melalui Madinah.
12. Keinginan besar Nabi SAW dan para sahabat untuk meninggal di Madinah, dan dipandang baik berdoa untuk mati di Madinah.
13. Rasulullah berdoa agar beliau dapat mencintai Madinah sebagaimana beliau mencintai Makkah atau lebih dari itu.
14. Rasulullah mempercepat kendaraannya ketika melihat dinding Madinah, saat datang dari perjalanan. Hal itu karena kecintaannya pada Madinah.
15. Madinah memiliki banyak nama yang menunjukkan kemuliaannya. Sungguh, tidak ada kota atau negara yang memiliki banyak nama seperti Madinah.