Kamis 16 Oct 2014 18:55 WIB

Makkah, Kota Puluhan Terowongan (2)

Kota suci Makkah
Foto: Republika/Heri Ruslan
Kota suci Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Wilayah yang terdiri atas gunung bebatuan ditembus dengan membuat terowongan. Sehingga, setiap jarak yang sebelumnya terasa jauh, kini lebih terjangkau.

Pada 2011, Pemerintah Kota Makkah memulai pembangunan 55 terowongan melalui pegunungan Kota Suci dan sejumlah ruas jalan untuk melayani jutaan jamaah dari berbagai dunia saat musim haji.

Sebanyak 10 di antaranya merupakan terowongan pejalan kaki dan sisanya untuk kendaraan bermotor. Jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor dibuat terpisah. Total panjang terowongan adalah 30 kilometer.

Terowongan-terowongan tersebut didukung 48 ribu unit pencahayaan, 451 unit kipas angin berukuran raksasa, 36 generator, ratusan unit pompa air, jaringan pemadam kebakaran, sensor dan sistem komputer.

Khusus untuk terowongan pejalan kaki dan kendaraan bermotor, dilengkapi 882 lampu natrium, 2.123 lampu neon, 68 unit kipas angin berukuran raksasa, delapan eskalator dan delapan perangkat untuk mengukur kadar karbon monoksida.

Setiap masuk, keluar dan mengelilingi Kota Makkah, mobil yang saya tumpangi selalu melewati beberapa terowongan. Saya mengabadikan keindahan lampu interior terowongan dalam sejumlah foto yang saya unggah di Instagram, Twitter dan Path.

Proyek lain adalah pembangunan tiga terowongan pejalan kaki untuk jamaah haji dan umrah ke halaman utara Proyek Perluasan Raja Abdullah ke Masjidil Haram dari Al-Hujoon, Jarwal dan Reem Al-Rassam.

Terowongan ini melewati pegunungan untuk membantu pejalan kaki mencapai Masjidil Haram. Selain terowongan, ada juga jalan lingkar.

Pejabat setempat mengatakan pembangunan puluhan terowongan dan jalur lingkar tersebut untuk mengatasi kemacetan lalu lintas Kota Makkah dan daerah sekitarnya --seperti Muzdalifah dan Minna, terutama saat puncak haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement