REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
Dua tahun berikutnya atau 12 Januari 2006, sedikitnya 345 jamaah wafat di Jammarat. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat, setelah ratusan ribu jamaah berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
Belajar dari peristiwa tersebut, Pemerintah Arab Saudi melakukan sejumlah perbaikan terowongan maupun jalur ke dan dari Jammarat.
Di Terowongan Mina, misalnya, sudah dibuat dua terowongan yang berbeda untuk berangkat dan pulang melakukan lontar jumrah. Sejak 2013, terdapat fasilitas empat eskalator berjalan di masing-masing Terowongan Al-Muaisim I dan Al-Muaisim II.
Kipas angin berukuran raksasa dipasang di dalam terowongan untuk membuat sirkulasi udara berputar dengan lebih baik.
"Dua tahun terakhir, jamaah haji Indonesia dan Asia Tenggara diuntungkan dengan fasilitas ekskalator buat pejalan kaki di Terowongan Al-Muaisim I dan Al-Muaisim II," ujar Wakil Penanggung Jawab PPIH Indonesia di Arab Saudi, Agus Sartono.
Di dua terowongan inilah, saya menemani (alm) Lukmanul Hakim Yakub bertugas ke Posko Satgas Mina, Sabtu (4/10) siang WAS atau satu sehari setelah Wukuf di Arafah, Jumat (3/10). Kami berjalan kaki dari Kantor Misi Haji Indonesia ke Posko Satgas Mina sejauh lima kilometer.
Kami bergantian menolong jamaah haji yang kelelahan, dari mulai menyapa, memberikan air minum kemasan, serta menyuntikkan semangat agar jamaah tetap semangat beribadah di jalur keluar jamaah haji Indonesia dari Jammarat.
Sejak masuk Terowongan Al-Muaisim I, kami selalu mencari jamaah haji yang membutuhkan pertolongan. Hingga kami bertemu Asiyah, jamaah haji dari Sulawesi Selatan, yang tampak kelelahan dan tak mampu berjalan di Terowongan Al-Muaisim I dan Al-Muaisim II.
Selama perjalanan menuju tenda maktab jamaah haji Indonesia di Minajadid, Lukmanul Hakim memegangi tangan Asiyah yang tak bisa berbahasa Indonesia itu. Kami akhirnya keluar dari Terowongan Al-Muaisim II dan mengantarkan Asiyah dan dua rekannya ke arah menuju tenda maktab.
Kini, jamaah haji sedunia layaknya berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang terus meningkatkan mutu pembangunan dan fasilitas puluhan terowongan demi kenyamanan, keselamatan dan keamanan jamaah haji sedunia, sehingga musim haji tahun ini tak ada kejadian tragis seperti peristiwa-peristiwa di atas.
Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal menilai pelaksanaan haji tahun ini sukses besar. Kesuksesan tersebut dilihat dari pelayanan kesehatan, operasi keamanan dan pengaturan lalu lintas. Menurutnya, pelaksanaan haji tahun ini merupakan tonggak bersejarah bagi Komite Haji Pusat.
"Seluruh institusi pemerintah, pasukan keamanan, relawan, penyelenggara haji dan petugas lapangan bekerja sebagai satu tim untuk memastikan kesuksesan haji tahun ini. Anda bisa menyebut ini sebuah titik balik," ujarnya dilansir Arab News, Jumat (18/10). Alhamdulillah.