REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Jamaah haji Indonesia sudah dikenal jika kembali pulang ke Indonesia membawa banyak barang. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang membawa barang tersebut di dalam kabin pesawat.
"Para jamaah haji itu akan merasa nyaman kalau barang bawaannya di samping mereka meski merepotkan,'' kata Kepala Bidang Pelayanan Pemulangan, Kedatangan dan Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, Subhan Cholid, di ruang MCH (Media Center Haji) Makkah, Sabtu (18/10).
Seperti halnya yang terjadi pada jamaah haji dari Kloter 15 UPG yang berangkat dari Makkah ke Madinah Jum'at malam. Ada beberapa jamaah memasukkan barang bawaannya ke kabin dan tidak mau tas mereka masuk ke bagasi.
Sehingga ada teguran dari Kementerian Haji Arab Saudi bahwa tas bawaan para jamaah haji tidak boleh dimasukkan ke kabin, melainkan harus dimasukkan ke dalam bagasi. Hal ini demi untuk kenyamaan para jamaah haji.
"Akhirnya semua barang jamaah haji Indonesia dari kloter 15 UPG dimasukkan ke bagasi, tetapi banyak yang tidak bisa terangkut. Bahkan sampai tengah malam baru diputuskan bahwa barang bawaan jamaah dari Ujung Pandang yang masih bisa diangkut, ditinggal dulu dan diangkut dengan truk," kata Subhan.
Namun jamaah haji dari Ujung Pandang sudah diberangkatkan lebih dahulu karena sudah ada kententuan demi keselamatan para jamaah haji gelombang kedua yang akan di Madinah harus sampai di Madinah sebelum pukul 22.00.