REPUBLIKA.CO.ID,MAKAH--Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menilai kondisi hotel transit di Jeddah yang akan digunakan oleh jamaah haji Indonesia sebelum pulang ke Tanah Air, kondisinya bagus dan memuaskan.
"Hotel transit bagus," kata Ketua KPHI Slamet Effendy Yusuf, Ahad (19/10).
Slamet mengaku sudah melihat kondisi hotel, terutama kamar yang akan digunakan. Ia mengatakan, harga sewa hotel sebesar 80-90 riyal per orang cukup pantas. Namun, katanya, memang ada masalah mengenai jarak yang agak jauh dari bandara.
Slamet mengatakan hotel transit itu akan digunakan oleh jamaah haji yang akan pulang ke Indonesia dari Madinah. Jamaah haji dari Madinah akan dipulangkan melalui dua bandara, yakni di Madinah dan bandara di Jeddah. Jarak Madinah ke Jeddah sendiri sekitar lima jam perjalanan darat.
KPHI meminta pemerintah juga memikirkan kembali madinatul hujjaj (asrama transit) terpadu di Jeddah. Tujuannya, bangunan tersebut sangat representatif dalam pelayanan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.
"Karena bangunan ini (madinatul hujjaj) terintegrasi (terpadu). Ada pemondokan, balai pengobatan (Balai Pengobatan Haji Indonesia/BPHI), ruang kargo maskapai, bisa untuk administrasi dan sebagainya," ujar Slamet Effendy.
Disamping urusan di atas, keberadaan madinatul hujjaj dinilai efisien dalam hal waktu bila jadwal penerbangan maskapai penerbangan terjadi keterlambatan.
Menurut informasi yang diperoleh, madinatul hujjaj ini pernah digunakan namun kemudian ditutup karena bangunan yang mulai tidak layak.