Oleh: Neni Ridarineni, Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejak Rabu malam (22/10) di Makkah sudah tidak ada lagi jamaah haji gelombang pertama. Mereka sudah pulang ke Indonesia menuju bandara udara King Abdul Azis di Jeddah
.''Hal itu dikemukakan Ketua PPIH (Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji) Arab Saudi Ahmad Jauhari di ruang MCH Makkah, Kamis (23/10). ''Secara umum untuk proses kepulangan jamaah haji dari Makkah ke tanah air melalui bandara di Jeddah Alhamdulillah bisa berjalan lancar, meski ada beberapa kloter yang mengalami penundaan penerbangan,''kata dia.
Yang menjadi permasalahan, kata dia, hanyalah barang jamaah baik ada ada di dalam koper maupun barang yang akan dimasukkkan ke dalam cabin pesawat. Untuk barang jamaah yang ada di dalam koper permasalahannya hanyalah masih ada jamaah haji yang memasukkan air zam-zam ke dalam koper.
Sementara itu barang bawaan jamaah yang akan dimasukkan ke dalam cabin, dia menambahkan, masih banyak jamaah yang membawa barang melebihi dari batasan yang telah ditetapkan oleh maskapai penerbangan. Padahal dari kementerian agama telah berkali-kali menyosialisasikan bahwa tas koper tidak boleh melebihi 32 kilogram dan tidak boleh memasukkan air zam-zam ke dalam tas.
Sementara itu barang yang akan dimasukkan ke dalam cabin hanya satu buah tas dengan tujuh kilogram,''jelas Jauhari.
''Banyak jamaah haji yang tidak mentaati ketentuan tersebut. Sehingga konsekuensinya barang tidak tbisa dibawa pulang ke tanah air. Barang yang ditinggal hampir rata-rata berupa rice cooker, pemanas air dan alat makan. ketika dari awal diingatkan katanya, sayang untuk kenang-kenangan dari Makkah,''tuturnya.