REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Sebanyak 40 dari sekitar 450 hingga 500 koper jamaah dan petugas haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Lampung debarkasi Halim Perdanakusuma Jakarta tertinggal di Jakarta selama hampir 10 jam karena tidak terangkut oleh pesawat.
Hasil pemantauan langsung di Asrama Haji Rajabasa Kota Bandarlampung, Kamis (23/10), menunjukkan kepanikan sempat terjadi bagi sejumlah jamaah dan anggota keluarganya saat mengambil koper barang bawaan.
Para jamaah haji Kloter 10 itu tiba dari Arab Saudi setelah melakukan penerbangan selama sembilan jam dan mendarat di Debarkasi Halim Perdanakusuma Jakarta pada menjelang shalat Isya, Rabu (22/10) malam.
Kemudian mereka baru melanjutkan perjalanan dengan tiga pesawat menuju Bandara Raden Inten II Branti Lampung Selatan Provinsi Lampung pada pukul 01.00 WIB Kamis dini hari (23/10).
Setibanya di Branti, rombongan diangkut menggunakan 10 buah bus menuju Asrama Haji Rajabasa, dan rombongan tiba di Rajabasa sekitar pukul 03.00 WIB. Setelah mendapatkan pengarahan, para jamaah meninggalkan arena Asrama haji sebagian di antaranya dijemput oleh sanak keluarganya.
Beberapa jam sebelum rombongan jamaah tiba, arena parkir Asrama Haji dan Masjid Nurul Ulum sudah ramai dipadati para penjemput, ada yang datang sejak menjelang tengah malam.
Namun, panitia melalui pengumuman melalui pengeras suara menginformasikan bahwa koper bagasi para jamaah haji belum bisa dibawa langsung oleh para jamaah. Namun baru bisa diambil di Asrama Haji mulai pukul 05.00 sampai dengan 10.00 WIB.
Cara pengambilannya boleh oleh jamaah secara langsung maupun anggota keluarganya, dengan cara menunjukkan buku paspor, dan pada saat pengambilan itu petugas juga menyerahkan satu dus kemasan air zamzam masing-masing sebanyak lima liter untuk para jamaah.
Namun para jamaah dan anggotanya tiba-tiba kecewa karena banyak koper jamaah yang belum ditemukan meski sudah dicari berkali-kali hingga Pukul 06.30 WIB.
Sebelum pengambilan koper dimulai, pantia dari jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung mengumumkan bahwa dari sekitar 450 hingga 500 koper jamaah itu, ada sekitar 40 koper yang masih tertinggal di Jakarta. "Bapak-bapak dan ibu-ibu jamaah, masih ada 40 koper jamaah yang masih ada di Jakarta, dan baru akan diangkut ke Lampung sekitar pukul 09.30," kata petugas.
Ketika dikonfirmasi, petugas mengatakan keterlambatan 40 koper itu karena faktor teknis, kelebihan muatan sehingga harus diangkut oleh pesawat pada penerbangan berikutnya.
Meski umumnya kecewa, namun para jamaah ada yang sabar menunggu sampai kopernya datang. Banyak pula yang langsung pulang dulu baru siang harinya diambil oleh anggota keluarganya.