Jumat 24 Oct 2014 16:23 WIB

Jamaah Haji Debarkasi Surakarta Meninggal Bertambah

Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Jamaah haji asal Debarkasi Surakarta, Jawa Tengah, hingga pemulangan rombongan kelompok terbang 37 yang meninggal dunia di Tanah Suci, bertambah tiga sehingga totalnya menjadi 50 orang.

Berdasarkan data yang diterima melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di asrama haji Donohudan Boyolali, Jumat (24/10) siang, tiga haji meninggal tersebut, yakni Sudjito Mangunardjo (61) kloter 45 asal Kedunglegok RT 08/04 Pubalinggo, Sadirah Ali Musman (75) kloter 62 warga Desa Klapasawit RT 03/06 Kebumen, dan Sarminah Rakiman Wage (58) kloter 40 warga Tambahmulyo RT 04/03 Pati.

Jamaah Haji Sudjito Mangunardjo dan Sadirah Ali Kusman tersebut meninggal di Rumah Rakit Arab Saudi, Madinah, Kamis (23/10) karena sakit. Sedangkan Sarminah Rakiman Wage, di Pemondokan Jedah, sekitar pukul 14.40 waktu Arab Saudi.

Menurut Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta Badrussalam, jumlah haji Debarkasi Surakarta meninggal dunia kini totalnya 54 orang. “Sebanyak 50 di Tanah Suci dan empat lainnya di Tanah Air," ujarnya.

Badrussalam menjelaskan, PPIH Debarkasi Surakarta pada Jumat ini, dijadwalkan memulangkan rombongan haji tiga kloter yakni 36 asal Kabupaten Blora dan Rembang, 37 (Blora dan Pati), dan 38 (Pati).

Rombongan haji Kloter 36 (Blora dan Rembang) sebanyak 375 jamaah tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pada pukul 04.33 WIB. Kemudian disusul Kloter 37 (Blora dan Pati) pukul 07.03 WIB. Sedangkan Kloter 38 (Pati) dijadwalkan pesawat terbang mendarat sekitar pukul 21.45 WIB.

"Rombongan haji kloter 37 dengan jumlah jamaah sebanyak 374 orang, sehingga total jamaah yang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing sebanyak 13.808 orang," katanya.

Badrussalam menjelaskan, empat haji dari Kloter 36 dan 37 setibanya di asrama haji Donohudan Boyolali, langsung diperiksa ke Poliklinik PPIH karena sakit, dan kemudian dirujuk RS Morwardi Solo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement