Selasa 28 Oct 2014 16:55 WIB

'Thawaf' di Pasar Balad dan Taiba

Pasar Balad
Foto: Dok. Republika
Pasar Balad

Oleh: Zaky Al Hamzah, Jeddah, Arab Saudi

 

REPUBLIKA.CO.ID,  JEDDAH -- "Ayo Haji...Haji... murah, bagus. Mampir yuk, boleh kok lihat-lihat saja," kata para pedagang di Pasar Balad, Jeddah, Arab Saudi, dengan fasihnya berbicara bahasa Indonesia meski warga asli Arab. Penawaran pedagang dengan menggunakan bahasa Indonesia di pusat perbelanjaan Corniche Commercial Center (CCC) atau Pasar Balad adalah hal biasa.

Lokasi itu menjadi salah satu pusat perbelanjaan paling dikenal di telinga kalangan jamaah haji Indonesia. Dengan suka cita, para pedagang menyambut jamaah haji Indonesia yang sekadar melihat-lihat atau hendak berbelanja, karena menyadari jamaah haji Indonesia dikenal royal berbelanja dan jumlahnya banyak. Pesaing CCC atau Pasar Balad adalah Pasar Zakfariah dan Pasar Seng di Makkah serta Taiba Arac Hotel dan Pasar Kurma di Madinah. Karena kesibukan liputan aktivitas jamaah haji, saya hanya menyempatkan diri 'thawaf' di Pasar Balad, Taiba Arac Hotel dan Pasar Kurma.

Pasar Balad agak mirip dengan Pasar Tanah Abang, Pasar Baru atau Glodok di Jakarta. Mayoritas pedagang menjual pernak-pernik dan oleh-oleh khas haji atau suvenir Arab Saudi. Namun, bangunan Pasar Tanah Abang atau Pasar Baru jauh lebih modern dibandingkan Pasar Balad ini. Kendati demikian, ada perasaan kurang afdol bagi jamaah haji Indonesia bila belum membeli oleh-oleh di Pasar Balad, meski mereka bisa mendapatkan barang sejenis seperti kurma, gantungan kunci, tasbih atau suvenir lain di Pasar Tanah Abang atau toko oleh-oleh haji di Indonesia.

"Kalau belum beli oleh-oleh ke Balad, kurang afdol atau ndak bisa cerita-cerita," tutur teman Media Center Haji (MCH) dan petugas PPIH Daker Jeddah.

Kompleks Pasar Balad memiliki lahan parkir cukup luas di area depan atau berdampingan dengan jalan raya atau seberang terminal transit. Di sebelah terminal ini adalah pantai Laut Merah. Di pelataran Pasar Balad disesaki bermacam stand makanan-minuman dan oleh-oleh makanan, seperti makanan khas Turki, makanan Mesir, kurma atau coklat kurma, mesin ATM, kios-kios kecil dan bakso paling terkenal di Jeddah, Bakso Mang Udin.

Warung makan yang didirikan orang asli Indonesia ini menawarkan menu makanan dan minuman khas Indonesia seperti mie ayam, pangsit atau nasi goreng, serta teh botol. Saya menyempatkan pesan mie ayam. Rasanya agak beda dengan mie di Indonesia, namun tetap saya habiskan. Lapar. Bersambung...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement