REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sekitar 50 meter dari warung Bakso Mang Udin berjejer toko-toko yang menggunakan nama Indonesia, seperti 'Toko Ali Murah', 'Sultan Murah', 'Nur Murah', 'Amir Murah', 'Kamal Murah' dan toko-toko lain dengan embel-embel 'murah' di belakangnya. "Tapi jangan pernah belanja di situ, namanya saja murah. Harganya mahal-mahal, jangan tertipu," pesan Yossi Arief (45), warga Jakarta yang bermukim di Jeddah selama 14 tahun.
Saya tetap membeli di 'Toko Ali Murah' ketika rombongan jamaah haji tak terlihat lagi di pasar itu, karena harga mulai turun. Berbelanja di Pasar Balad memang dituntut kelihaian menawar dan justru ini seninya. Karena pertama-tama, pedagang akan menawarkan harga tertinggi. Andalan mereka adalah kata-kata 'bagus' dan 'murah'.
Di beberapa pertokoan di Balad, pedagang menjual barang yang mirip satu sama lain, seperti surban, parfum, tasbih berbagai model dan ukuran, gelang emas, cincin beragam model dan ukuran, sajadah, karpet, suvenir, thawb atau thobe (kemeja pria khas arab), abaya (kemeja perempuan khas arab), phasmina, jilbab, hiasan dinding beragam bahan (kain, papirus, atau ukiran kayu), gantungan kunci, dan pernak-pernik lain yang menjadi buruan jamaah haji dari berbagai negara.
Harganya juga beragam. Untuk surban kualitas bagus, satu helai dihargai 25 riyal (satu riyal setara Rp 3.100-Rp 3.400, red). Namun ada trik bila ingin mendapatkan harga murah. Membeli satu lusin dan tawar setengah dari harga yang diinginkan si penjual. Misalnya, jika surban kualitas bagus dihargai 300 riyal, maka tawarlah 150 riyal. Si penjual tidak akan marah. Ya, minimal dia akan menyebut Anda dengan sebutan 'bahil' alias pelit sambil tertawa.
Trik kedua, bikin sedikit 'drama', seakan-akan Anda pergi atau menolak, tapi masih menunjukkan minat ingin membeli barang itu. Umumnya, sang pedagang ini luluh menurunkan harga penawarannya. Nah, jika proses tarik-menarik penawaran berlangsung seru dan Anda bisa meluluhkan pedagang, barang tersebut bisa dibawa pulang di harga 200 riyal-220 riyal atau rata-rata sehelainya menjadi 16 riyal. Sedangkan harga surban kualitas menengah, bisa dibeli dengan harga 150 riyal atau rata-rata 7,5 riyal per kodi (isi 20 helai). Frans Ruffino, wartawan TransTV, berhasil membeli 10 surban warna merah-putih (yang biasa dikenakan warga arab) dengan harga 75 riyal.
Saya sendiri punya trik, yakni mengenakan surban arab yang dibelitkan di kepala ala orang arab asli. Di lain waktu, saya mengenakan kafiyeh warna merah-putih dan dibelit igal di kepala. Penampilan bak orang arab asli atau badui ini membuat pedagang kesengsem dengan saya. "Oh, arabi, arabi..masya Allah.." ucap mereka.
Bahkan, sejumlah pedagang meminta foto selfie dengan saya karena menganggap penampilan saya seperti orang arab badui. Trik ini efektif membuat hati pedagang senang. Sehingga ketika mendampingi teman yang berbelanja atau saya sendiri yang berbelanja, kami selalu dapat diskon relatif lumayan.
"Ah, boleh, boleh..," ungkapan pedagang 'menyerah' dengan penawaran murah dari kami.
Ini terbukti ketika saya mendapat satu abaya motif sederhana dengan harga 50 riyal dari penawaran 75 riyal. Teman MCH Madinah semppat memborong tujuh abaya di Balad dengan harga rata-rata 70-75 riyal dari penawaran 100-120 riyal, dan teman lain MCH Madinah membeli abaya seharga 40 riyal di Taba Arac Hotel, Madinah. Rata-rata harga abaya sekitar 80-90 riyal. Diskon harga ini berkat tiga trik di atas. Silakan dicoba. Ada abaya seharga 40 riyal, tapi polos, tipis dan dijual di Taiba Arac Hotel. Sabar ya ceritanya.
Sementara itu, harga tasbih beragam ukuran dan model (umumnya model arab) ditawarkan mulai dua riyal hingga 75 riyal. Tasbih seharga 50 riyal-75 riyal ini biasanya terbuat dari kayu kaukah atau kokka yang dibuat dari Arab Saudi, Mesir, Irak atau Turki. Harga mahal dari tasbih ini diklaim karena terbuat dari kayu Kapal Nabi Nuh AS. Benarkah? //Wallahu 'alam//. Namun, jamaah haji selalu berburu tasbih ini, baik untuk sendiri atau pesanan saudara atau temannya di Tanah Air.
Harga phasmina juga beragam mulai lima riyal sampai 50 riyal. Harga hiasan dinding antara 25-50 riyal. Ada yang murah, hiasan dinding lukisan diatas kertas papyrus (jenis tanaman air) seharga 10 riyal per lembar ukuran 20x10 cm. Harga sajadah tergantung dari lokasi produksi. Sajadah asli buatan Arab Saudi, umumnya dijual 15 riyal.
Namun sajadah buatan Turki jauh lebih mahal berkisar 25-80 riyal. Ada yang dilepas 10 riyal, meski bahannya agak tipis. Sedangkan sajadah buatan Belgia bisa mencapai 200 riyal. Untuk parfum, produk terkenal bermerek Surrati. Terdiri beragam rasa. Satu kotak isi enam botol ukuran 20 ml bisa didapat seharga 10 riyal, atau satu kotak isi 12 dilepas 20 riyal. Ada pula 12 botol minyak wangi dilepas 15 riyal. Harga bisa didiskon lagi bila belanja dalam jumlah banyak.