REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi kemungkinan terkena virus MERS CoV pada saat melaksanakan ibadah Umrah, para calon jamaah umrah diharapkan untuk mengecek kesehataannya sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Sebagai langkah persiapan, para calon jamaah umrah yang mengidap penyakit kronik sejak lama perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatannya masing-masing.
Hal ini sehubungan dengan kenyataan 60 hingga - 70 persen pasien MERS CoV selama ini sudah mengidap penyakit kronik sebelumnya seperti gangguan ginjal, jantung, paru, Diabetes Mellitus dan lain-lain.
"Jadi, kalau dilakukan pemeriksaan sebelum berangkat, risiko terserang MERS CoV akan jadi berkurang, tentunya,'' ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama pada Republika, Jumat (31/10).
Anjuran WHO menyebutkan bila ada calon jamaah yang sakit gangguan saluran napas dengan demam dan batuk yang cukup berat, maka sebaiknya menyembuhkan dirinya dulu sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci.
Ia menjelaskan, jamaah umrah juga harus menjaga kebersihan tangan dengan sering melakukan cuci tangan menggunakan sabun (CTPS) dengan air mengalir. Hal ini dikarenakan, CTPS juga dapat berfungsi untuk pencegahan terjadinya Ebola.