Selasa 04 Nov 2014 11:35 WIB

Penduduk Kota Ini Disebut Keluarga Allah (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
 Kota Suci Makkah, Arab Saudi.
Foto: REUTERS/Muhammad Hamed/ca
Kota Suci Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Diceritakan dari Mu’awiyah RA, ketika Nabi SAW menugaskan Attab bin Asid (sebagai wakil beliau) atas Kota Makkah, beliau bersabda, “Tahukah kamu atas siapakah aku menugaskanmu? Aku menugaskanmu atas keluarga Allah.”

Ibnu Juraij berkata, “Aku juga mendengar yang lain mengatakan hal itu.” (Lihat Al-Fakihy: 111/65). Ketika Rasulullah SAW wafat, Attab bin Asid masih tetap bertugas (sebagai wakil beliau) atas Kota Makkah.

Diceritakan pula, bahwa Nabi SAW berkata kepada Sahel, “Engkau adalah utusanku kepada penduduk Makkah. Katakanlah kepada mereka bahwa Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada mereka dan memberikan titah kepada mereka dengan tiga hal; janganlah kalian bersumpah dengan selain Allah, jika kalian sedang buang hajat, janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya, serta janganlah beristinja’ dengan tulang atau tahi hewan.” (Al-Azraqy: 111/65).

Ibnu Juraij mengatakan bahwa dia mendengar Ibnu Abi Mulaikah berkata, “Dahulu setiap kali penduduk Makkah bertemu, maka dikatakan kepada mereka, ‘Hai keluarga Allah’, atau yang senada dengan itu.” (Lihat Al-Fakihy: 111/67).

Abdul Muthalib juga berkata, “Kami adalah keluarga Allah. Tinggal di dalam negeri-Nya, yang masih seperti sedia kala pada zaman Ibrahim AS. (Al-Fakihy: 111/68).

Dalam sebuah atsar diceritakan bahwa setiap malam Allah Azza Wa Jalla memandang ke arah penduduk bumi. Orang pertama yang dilihat-Nya adalah penduduk Al-Haram (Tanah Suci Makkah), sedangkan dari mereka yang pertama dilihat-Nya adalah penghuni Masjidil Haram.

Barangsiapa yang dilihat-Nya sedang berthawaf, maka Dia akan mengampuninya. Barangsiapa yang dilihat-Nya sedang melakukan shalat, maka Dia akan mengampuninya. Serta barangsiapa yang dilihat-Nya sedang berdiri menghadap Ka’bah, maka Dia akan mengampuninya. (Lihat Ihya’ Ulumiddin: 1/217).

sumber : Keutamaan Kota Makkah oleh Atiq bin Ghaits Al-Biladi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement