Jumat 28 Nov 2014 20:00 WIB

Kenali Gejala Osteoporosis Sebelum Berhaji dan Umroh

Osteoporosis/ilustrasi
Foto: corbis.com
Osteoporosis/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah haji menuntut setiap Muslim menyiapkan fisik dan mental. Harapannya, setiap calon jamaah haji dapat menjalaninya dengan lancar.

Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Kemenpora Dr. Basuki Supartono mengatakan, khusus calon jamaah haji lansia dengan risiko osteporosis perlu melakukan persiapan khusus. 

“Bagi lansia dan juga perempuan yang sudah menopause sebaiknya membawa pendamping dari tanah air yang bisa menjaga kemungkinan kambuhnya osteoporosis saat melaksanakan berbagai ibadah. Jika hal ini terjadi maka akan menghambat ibadah karena sulitnya menggerakkan tubuh,” pesan Dr. Basuki kepada para calon jamaah haji dan umroh saat Penyuluhan Kesehatan Osteoporosis dan Manasik Haji bagi jamaah haji dan umroh, Ahad (23/11) kemarin di Gedung RSON, Jakarta.

Acara yang digelar oleh manajemen RSON dan Neno Tour (KBIH pimpinan Hj. Neno Warisman) dihadiri oleh 100 peserta umroh dan haji. Selain mendapatkan edukasi osteoporosis, peserta juga diperiksa kesehatan tulang dengan BMD (Bone Mineral Densitometrik/pemeriksaan kepadatan tulang).

“Sebelum berangkat haji, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter ahli untuk mendapatkan antisipasi dan penangangan jika ada kemungkinan gejala osteoporosis. Ditambah dengan berbagai olahraga dengan intensitas ringan namun teratur minimal tiga bulan sebelum keberangkatan,” pungkas Dr. Basuki

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement