REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari seratus lima puluh calon jamaah umrah yang diberangkatkan sebuah biro perjalanan umrah telantar di Bangkok. Rombongan jamaah umrah yang diberangkatkan dari Jakarta namun transit terlebih dahulu di Bangkok.
“Ternyata setelah tiba di Bangkok, belum diberangkatkan ke Arab Saudi,” ungkap KH Hafid Taftazani Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) kepada wartawan melalui sambungan telpon Internasional, Senin 15/12.
Hafidz yang kini tengah berada di Arab Saudi untuk pengurusan barkot bagi calon jamaah umrah yang hendak diberangkatkan Asbihu 17 Januari mendatang mengingatkan masyarakat untuk tidak memaksakan berangkat Desember ini.
“Saya menghimbau para calon jamaah umrah agar tidak memaksa harus berangkat umrah pada Desember ini (2014), kan bisa berangkat pada bulan-bulan lain,” ujar Hafidz yang juga Direktur PT Al Anshar Asbihutama Sejahtera.
Menurutnya, dengan adanya penelantaran jamaah umrah di negeri orang tentu merusak citra bangsa Indonesia. Oleh karena itu Hafidz berharap setelah kejadian ini tidak ada lagi penipuan seperti ini dengan berkedok ibadah.
Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan selalu waspada dalam memilih travel. Sebab, seperti disebutkannya, ada travel umrah memberangkatkan jamaah lebih dari 50 orang tetapi sewa kamar hotelnya hanya dua kamar. “Jadi kamar hanya untuk menyimpan koper dan mandi,” ujarnya prihatin.