REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah umrah asal Indonesia yang saat ini berada di Tanah Suci, Arab Saudi, prihatin dengan musibah yang menimpa para penumpang pesawat Air Asia jurusan Surabaya-Singapura yang hilang kontak Ahad (28/12).
''Kami sangat prihatin dengan musibah yang menimpa penumpang Pesawat Air Asia yang hingga kini belum ditemukan,'' ungkap Mohammad Rocky, penasehat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) kepada Republika melalui sambungan internasional, Senin (29/12).
Bersama 120 jamaah umrah akhir tahun yang diberangkatkan Maktour, penyelenggara haji dan umrah khusus, Rocky mendoakan para penumpang Pesawat Air Asia dan juga para keluarga semoga diberikan kesabaran dan kekuatan.
''Dengan dipandu seorang muthawwif, Abdullah Junaidi, yang selama ini tinggal di Tanah Suci, para jamaah umrah dengan penuh khusyuk sambil bersimpuh di depan Ka'bah, kami mendoakan keselamatan para penumpang Air Asia serta para keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran,'' papar Rocky.
Rocky berharap musibah yang menimpa pesawat Air Asia, tidak terulang lagi. Dia mengaku sangat mengapresiasi kesigapan dan kesungguhan pemerintah dalam upaya mencari pesawat Air Asia. Termasuk dukungan sejumlah negara untuk mencari pesawat Air Asia.
Menyinggung suasana Masjidil Haram menjelang akhir tahun, Mohammad Rocky menjelaskan, saat ini begitu banyak jamaah umrah yang datang dari berbagai negara memadati Masjidil Haram.
''Beberapa hari menjelang datangnya tahun baru, Masjidil Haram dipadati jamaah umrah dari berbagai negara,'' ungkap Rocky menerangkan.