REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mendukung pembayaran dam secara kolektif. Karena akan lebih efektif dan tepat sasaran.
"Saya sangat mendukung sekali, sudah paling benar dikolektif, agar efektif dan tersalurkan dengan baik," ujar Dewan Kehormatan AMPHURI Rinto Rahardjo, Senin (5/1).
Menurut dia, banyak jamaah haji yang tidak tahu tata cara membayar dam, di mana harus membeli kambing dan menyembelihnya terkendala bahasanya. Sehingga, pembayaran dam secara kolektif akan lebih memudahkan para jamaah haji untuk memenuhi semua kewajibannya dan menjadi haji mabrur.
Tentunya, kata Rinto, harus jelas dananya dan kapan waktu pembelian dan pemotongan hewan kambingnya. "Berapa dana yang dibutuhkan bisa dipotong dari living cost. Cuma kapan waktu pembelian dan pemotongan juga harus sesuai," jelasnya menerangkan.
Ia juga menjelaskan, di mana hewan dam harus dibeli dan disembelih di tanah kharom sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, pelaksana pembayaran dam kolektif harus sesuai syariat Islam agar sah.
"Asal jangan menyalahi syariat harus diperhatikan kambing dibeli dan disembelih di Tanah Suci lalu bisa didistribusikan di Indonesia, karena di Indonesia masih banyak yang membutuhkan," kata Rinto menerangkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
