REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Mohamad Ali Irfan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dana sekitar Rp 7,5 miliar untuk rehab asrama haji Kendari.
"Kami sudah upayakan tahun ini untuk merehab Asrama haji Kendari dengan biaya Rp 7,5 miliar agar asrama itu bisa digunakan untuk pemberangkatan haji tahun ini," kata Ali Irfan, di Kendari, Selasa.
Menurut Ali Irfan, pihaknya sengaja tidak meminta dana yang besar karena tujuannya bukan rehab total yang penting bisa digunakan tahun ini, dana itu bersumber dari BPIH pusat.
"Kenapa saya hanya meminta sedikit, karena ditakutkan ke depan kesannya anggaran itu akan mubazir karena kita akan bangun lagi gedung atau tower pemondokan haji sekelas hotel bintang lima di Kendari," katanya.
Ali Irfan berharap, sebelum dana itu dicairkan, pemerintah Sultra sudah mengalihkan pengelolaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) lokasi asrama haji saat ini ke Kemenag RI.
"Yang menjadi kendala saat ini bantuan susah dicairkan untuk rehab asrama haji Kendari karena status lahannya masih milik pemerintah Provinsi Sultra, dan ini satu-satunya lahan asrama haji di Indonesia yang belum diserahkan kepemilikannya dari Pemda ke Kemenag RI," katanya.
Ali Irfan mengaku prihatin dengan kondisi asrama haji Kendari saat ini karena sangat tidak layak untuk ditempati jamaah calon Haji.
"Bahkan saya berani katakan ini asrama haji Kendari yang kondisinya terburuk di Indonesia. Sehingga saya berupaya untuk membenahinya, selain itu, kami juga akan membangun asrama haji yang lebih representatif," katanya.