REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Kementerian Agama akan terus meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji termasuk dalam pelayanan makanan atau catering.
Menag menjelaskan, pada penyelengaraan ibadah haji tahun ini Kemenag mengusulkan agar selama di Makkah, Arab Saudi, jamaah haji mendapatkan makanan minimal satu kali sehari.
Menurut Lukman, usulan dari Kementerian Agama ini sudah disampaikan kepada DPR pada rapat pendahuluan penyelenggaraan ibadah haji beberapa waktu lalu dan saat ini sedang dilakukan pembahasan di tingkat panja Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH).
"Tahun ini kami mengusulkan selama berada di Makkah jamaah juga mendapat makanan minimal satu kali sehari. Ini yang sedang dibahas di DPR. Tahun ini akan dicoba peningkatan kualitas pelayanan di bidang catering," ujar menag, Kamis (19/2).
Menurut dia, Kemenag sedang mengusahakan agar biaya makan satu kali sehari bagi jamaah di Makkah, terpisah dari dana living cost (ongkos biaya hidup) yang sejumlah 1.500 riyal per jamaah.
Namun, keputusan ini akan menunggu persetujuan dari DPR terlebih dahulu. "Saya berharap tidak harus mengurangi living cost. Ya, mudah-mudahan kenyataannya sesuai dengan harapan," katanya menerangkan.
Untuk proses seleksi perusahaan catering yang melayani jamaah haji, kata menag, akan dilakukan secara ketat.
Salah satu persyaratannya, yakni harus memiliki chef indonesia. Sehingga tidak hanya kualitas gizi yang dijaga juga citarasa makanan menjadi perhatian utama agar sesuai dengan lidah jamaah indonesia.