Kamis 12 Mar 2015 18:18 WIB

Daftar Tunggu Haji Kalsel Capai 78.989 Orang

Jamaah Haji
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan H Muhammad Tambrin mengungkapkan, sebanyak 78.989 warga provinsi tersebut saat ini menunggu giliran berangkat untuk melaksanakan ibadah haji.

"Setiap hari jumlah anterian keberangkatan haji, bagi daerah kita bertambah. Saat ini sudah mencapai 78.989 orang," ujarnya di Banjarmasin, Kamis (12/3).

Menurut dia, jumlah daftar tunggu (waiting list) atau anterian haji di Kalsel bisa dikatakan terpanjang di nusantara, bahkan bisa dikatakan daftar tunggu keberangkatan haji terlama. "Sebab kalau mendaftar berangkat haji sekarang, kalau menurut hitungan normal atau diberangkatkan sesuai kouta per tahun maka bisa 25 tahun menunggu, baru tercapai," ucapnya.

Karena, kata dia, kuota haji Kalsel setiap tahun hanya 3.050 orang. Ini sebagaimana yang sudah terjadi beberapa tahun lantaran dipangkas 20 persen dari sebelumnya 3.811 orang Calhaj karena renovasi Masjidil Haram, Mekah. "Mungkin kuota haji dipangkas 20 persen secara nasional ini hingga 2016, sebab renovasi Masjidil Haram, Makah masih belum rampung hingga kini," ucapnya.

Ia berharap, masyarakat yang hendak berniat pergi haji haruslah bisa memiliki kesabaran dan ketabahan kuat saat ini, lantaran harus bisa menunggu lama baru tercapai niatnya. "Artinya, kalau memang sudah waktunya Allah SWT memanggil kita datang ke Baitullah, Insya Allah dimudahkan saja," tuturnya.

Sebab, kata dia, tidak begitu lama pula anterian keberangkatan jamaah haji ini, karena setiap tahun dipastikan sering terjadi pengunduran diri sebab berbagai alasan/hal. Di antaranya, karena sakit, meninggal, hamil bagi perempuan dan tidak bisa melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) atau dulunya disebut Ongkos Naik Haji (ONH) pada waktu ditentukannya.

"Kalau seperti biasa, ratusan yang membatalkan berangkat atau memundurkan jadual keberangkatan karena adanya aral yang menimpa," demikian Tambrin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement