Sabtu 28 Mar 2015 06:18 WIB
WNI Gabung ISIS

Kemenag Adakan Pembekalan 'Waspadai Isis' Saat Manasik

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
 Calon jamaah haji mengikuti proses manasik haji di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (17/3).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Calon jamaah haji mengikuti proses manasik haji di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, untuk mengantisipasi bergabungnya jamaah haji asal Indonesia dengan gerakan ISIS, maka Kementerian Agama akan membekali jamaah dengan memberikan materi yang berkaitan dengan ISIS saat calon jamaah melakukan manasik haji.

Ia mengatakan,  pelaksanaan ibadah haji menjadi tempat berkumpulnya Muslim seluruh dunia sehingga peluang untuk jamaah asal Indonesia berinteraksi dengan pengikut ISIS pasti ada. Namun, ia mengaku tidak merasa khwatir akan hal tersebut. Ini dikarenakan, jamaah haji Indonesia tidak memiliki pemahaman yang sama dengan yang dimiliki para pengikut ISIS. Jamaah Indonesia memiliki paham kegamaan yang moderat, toleransi serta kedamaian.

"Nah memang pada haji kumpul semua umat Islam sedunia memang berpeluang terjadinya interaksi. Makanya kami mempersiapkan pada saat manasik. Tetapi kami tidak khawatir sama sekali ya. Karena pemerintah meyakini betul ada KBIH dan manasik," ujar Lukman Hakim Saifuddin usai menggelar jumpa pers di Kementerian Agama, Jumat (27/3).

Ia menjelaskan, pemerintah akan melakukan manasik sebanyak 10 kali. Tiga kali dilakukan di kabupaten dan tujuh kali di KUA. Dalam manasik ini, setidaknya calon jamaah haji akan memiliki pemahaman terkait ISIS dan radikalisme. Sehingga jamaah akan mengetahui pemisah antara Islam nusantara dan tindakan radikalisme.

Ia melanjutkan, pemerintah juga akan membekali jamaah dengan dua ciri utama paham radikalisme dan ekstrimisme. Pertama paham takfiri. Paham takfiri ialah paham yang mudah mengkafirkan pihak lain yang berbeda dengan dirinya.  Implikasi dari paham takfiri ini yaitu tindakan kekerasan.

Ciri lainnya yaitu menyederhanakan pengertian jihad menjadi pembunuhan. Baik dengan mengorbankan nyawa sendiri ataupun orang lain. Padahal dalam Islam makna jihad begitu luas. Jihad berarti membantu orang lain, membantu kesejahteraan umum dan menebarkan kemashlahatan bersama.

"Kita akan berikan pemahaman bahwa itu bukan paham yang dianut Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement